Wapres Gibran: Hilirisasi Digital adalah Keniscayaan, Bukan Sekadar Wacana

- Penulis Berita

Selasa, 27 Mei 2025 - 13:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gibran

Gibran

mediarelasi.idWakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa hilirisasi digital tidak boleh dianggap sebagai jargon kosong, melainkan menjadi langkah strategis yang wajib diambil Indonesia untuk menjaga kedaulatan digital. Pernyataan itu ia sampaikan dalam episode keempat serial Hilirisasi Digital di kanal YouTube pribadinya, @gibrantv, Selasa (27/5/2025).

“Hilirisasi digital bukan sekadar konsep atau jargon, tapi sebuah keharusan. Kita harus jadi pemain utama, bukan hanya pasar bagi negara lain,” ujar Gibran.

Ia mempertanyakan apakah algoritma dan data perilaku masyarakat Indonesia akan terus memberi manfaat lebih besar kepada pihak luar, atau bisa dimanfaatkan untuk kemajuan pelaku usaha nasional dan negara sendiri.

Baca Juga:  Kunjungan Luar Negeri Perdana, Presiden Prabowo Temui Sultan Brunei

Menurut Gibran, transformasi digital menyentuh aspek lebih luas dari sekadar teknologi. “Ini adalah soal kesempatan hidup yang lebih baik. Seperti pesan Presiden Prabowo, kita harus menguasai teknologi, bukan hanya mengonsumsinya,” katanya.

Gibran menekankan bahwa data kini menjadi komoditas penting, bahkan lebih bernilai dibanding sumber daya alam tradisional. Ia menyebut data sebagai “the new oil” yang menentukan arah persaingan global.

“Kekayaan suatu bangsa saat ini tidak hanya dari tambang atau hasil bumi, tapi juga dari data—perilaku, pola pikir, dan kebiasaan digital masyarakatnya,” jelasnya.

Dengan 284 juta penduduk dan lebih dari 220 juta pengguna internet, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar. Gibran mencontohkan bagaimana analisis data sederhana seperti tren pembelian makanan bisa dimanfaatkan untuk membangun strategi bisnis yang lebih efektif.

Baca Juga:  Menteri LH Fokus pada Pemulihan Ekosistem saat Kunjungi Korban Banjir di Ponorogo

“Jika kecenderungan pasar menunjukkan tingginya permintaan ayam goreng di suatu kota, maka pelaku usaha bisa melihat potensi besar di sana. Bayangkan jika analisis ini diterapkan secara masif, lintas sektor dan wilayah,” ujar Gibran.

Gibran juga menyampaikan bahwa selama manusia saling terhubung, data akan terus bertumbuh dan menjadi aset penting bagi negara.

“Era ini bukan lagi soal siapa punya tambang terbesar, tapi siapa yang bisa menguasai informasi dan menjadikannya kekuatan ekonomi,” pungkasnya.

Berita Terkait

Wapres Tak Akan Permanen Berkantor di Papua, Tapi Bisa Lakukan Kunjungan Kerja
Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa
Raja Juli Antoni Ingin Standar Keamanan Pendakian Gunung Diperketat
Sufmi Dasco, Sosok Tenang di Balik Banyak Solusi Politik
Gibran Blusukan ke Blitar, Ziarah ke Makam Bung Karno Jadi Awal Kunjungan
Lestari Moerdijat: Cagar Budaya Berperan Strategis Bangun Jati Diri dan Kebangsaan
Dinamika Politik Kabinet Prabowo: Antara Loyalitas Koalisi dan Dorongan Reformasi
Rieke Diah Pitaloka Puji Pembatalan Izin Tambang di Raja Ampat dan Tegaskan Pentingnya Perlindungan Pulau Kecil
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 11:45 WIB

Wapres Tak Akan Permanen Berkantor di Papua, Tapi Bisa Lakukan Kunjungan Kerja

Jumat, 4 Juli 2025 - 10:19 WIB

Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:40 WIB

Raja Juli Antoni Ingin Standar Keamanan Pendakian Gunung Diperketat

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:40 WIB

Sufmi Dasco, Sosok Tenang di Balik Banyak Solusi Politik

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:34 WIB

Gibran Blusukan ke Blitar, Ziarah ke Makam Bung Karno Jadi Awal Kunjungan

Berita Terbaru