Wafatnya Paus Fransiskus: Perjalanan Seorang Putra Imigran hingga Menjadi Pemimpin Gereja Dunia

- Penulis Berita

Senin, 21 April 2025 - 18:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wafatnya Paus Fransiskus: Perjalanan Seorang Putra Imigran hingga Menjadi Pemimpin Gereja Dunia

Wafatnya Paus Fransiskus: Perjalanan Seorang Putra Imigran hingga Menjadi Pemimpin Gereja Dunia

mediarelasi.id, Vatikan – Dunia Katolik berduka atas wafatnya Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma ke-266, yang menghembuskan napas terakhir pada usia 88 tahun di Vatikan pada Senin pagi waktu setempat.

Kabar duka tersebut disampaikan langsung oleh Kardinal Kevin Farrell melalui pernyataan video resmi. “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari CNBC, Senin (21/4).

“Pada pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya diabdikan untuk Tuhan dan Gereja-Nya, mengajarkan nilai-nilai Injil melalui kesetiaan, keberanian, dan cinta yang tak memandang kasta,” sambungnya. “Kami menyerahkan jiwanya ke dalam kasih Allah yang penuh belas kasihan.”

Dari Klub Malam ke Vatikan

Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di kawasan kelas menengah Buenos Aires, Argentina, Fransiskus adalah anak sulung dari lima bersaudara. Ia merupakan putra seorang imigran Italia dan ibu berdarah Italia-Argentina. Masa mudanya jauh dari kemewahan—ia pernah bekerja sebagai petugas kebersihan dan penjaga klub malam demi membiayai kuliah sebelum menjadi teknisi kimia.

Baca Juga:  Lonjakan Pencarian “Cara Menjadi Katolik” Terjadi Usai Wafatnya Paus Fransiskus

Perjalanan rohaninya dimulai ketika ia ditahbiskan sebagai imam Jesuit pada 1969. Hanya empat tahun kemudian, pada usia 36 tahun, ia memimpin ordo Serikat Yesus di Argentina dan Uruguay, posisi yang diembannya hingga 1979.

Jejak Kepemimpinan

Karier gerejawi Fransiskus terus menanjak. Ia diangkat sebagai uskup pada 1992 oleh Paus Yohanes Paulus II, dan menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada 1998. Tiga tahun kemudian, ia diangkat menjadi kardinal—langkah awal menuju kepemimpinan tertinggi Gereja Katolik.

Baca Juga:  Pompeii Italia Terapkan Batasan Kunjungan untuk Cegah Overtourism, Maksimal 20 Ribu Pengunjung per Hari

Tahun 2013 menjadi tonggak sejarah. Setelah pengunduran diri Paus Benediktus XVI, Fransiskus terpilih sebagai Paus—yang pertama dari Ordo Jesuit, dari Amerika Selatan, dan dari luar Eropa dalam hampir 1.300 tahun, sejak Paus Gregorius III dari Suriah pada abad ke-8.

Warisan Sang Paus

Selama lebih dari satu dekade masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok sederhana namun tegas dalam membela kaum miskin dan marjinal. Gaya hidupnya yang bersahaja, pesannya yang inklusif, dan dorongannya untuk reformasi internal Gereja telah meninggalkan jejak mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia.

Kini, dunia mengenang Paus Fransiskus bukan hanya sebagai pemimpin spiritual, tetapi juga sebagai simbol harapan dan kemanusiaan—yang datang dari latar belakang sederhana dan berhasil mengubah wajah Gereja Katolik modern.

Berita Terkait

Presiden Prabowo Disambut Hangat oleh Putra Mahkota Arab Saudi
Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru
Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan
Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel
Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea
Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad
Kerusuhan di Los Angeles, Wali Kota Terapkan Jam Malam Akibat Protes Kebijakan Imigrasi Trump
Hamas Ragukan Seriusnya Ajakan Gencatan Senjata Israel dan AS
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 12:31 WIB

Presiden Prabowo Disambut Hangat oleh Putra Mahkota Arab Saudi

Senin, 16 Juni 2025 - 13:20 WIB

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru

Senin, 16 Juni 2025 - 13:00 WIB

Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan

Senin, 16 Juni 2025 - 12:49 WIB

Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:16 WIB

Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea

Berita Terbaru