Wacana Penghapusan SKCK Mencuat, Kriminolog UI Dorong Transformasi Digital Layanan Kepolisian

- Penulis Berita

Selasa, 8 April 2025 - 15:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wacana Penghapusan SKCK Mencuat, Kriminolog UI Dorong Transformasi Digital Layanan Kepolisian

Wacana Penghapusan SKCK Mencuat, Kriminolog UI Dorong Transformasi Digital Layanan Kepolisian

mediarelasi.id, Jakarta – Rencana penghapusan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) kembali mencuat ke publik dan memicu diskusi hangat. Banyak pihak mempertanyakan relevansi dokumen tersebut di tengah perkembangan teknologi dan kebutuhan efisiensi layanan publik.

Kriminolog dari Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menilai bahwa fungsi SKCK sebagai instrumen pemeriksaan latar belakang individu sudah mulai kehilangan urgensinya. Menurutnya, di era digital saat ini, dunia kerja cenderung mengandalkan jejak digital calon karyawan ketimbang dokumen formal.

“Perusahaan lebih sering melakukan pengecekan lewat media sosial, platform profesional seperti LinkedIn, atau pencarian daring lainnya. Ini dinilai lebih aktual dan akurat ketimbang informasi dari SKCK,” ujarnya dalam keterangannya kepada media.

Dorongan Pembaruan Lewat Teknologi

Adrianus menyarankan agar sistem pendataan individu oleh negara bertransformasi ke arah digitalisasi yang terintegrasi, di mana data pribadi warga dapat diakses secara legal oleh pihak berwenang atau lembaga yang memiliki kepentingan, tentunya dengan mengacu pada Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang sudah disahkan.

Baca Juga:  Panduan Terbaru Membuat SKCK Online 2025: Syarat, Biaya, dan Langkah Lengkap

Menurutnya, langkah ini juga bisa menjadi terobosan dalam menciptakan sistem yang lebih transparan dan inklusif. “Kalau mau diganti, bukan berarti fungsinya dihilangkan, tapi sistemnya harus di-upgrade. Ini bukan penghapusan, melainkan transformasi,” ucapnya.

Peluang bagi Eks Narapidana

Salah satu alasan kuat yang melatari wacana penghapusan SKCK adalah untuk membuka akses lapangan kerja bagi eks narapidana. Adrianus menegaskan bahwa individu yang telah menyelesaikan masa hukuman memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang layak.

Namun, ia mengingatkan bahwa reformasi administratif seperti ini harus dibarengi dengan upaya perubahan sosial yang lebih luas, termasuk pendidikan publik untuk menghapus stigma terhadap mantan narapidana.

Baca Juga:  Misteri Kejayaan dan Kejatuhan Suku Maya: Peradaban Kuno yang Mendahului Zamannya

“Tanpa penerimaan dari masyarakat, mereka tetap akan kesulitan mencari pekerjaan, meski tidak lagi diwajibkan membawa SKCK,” tambahnya.

Tantangan dan Peluang bagi Polri

Apabila rencana ini benar-benar terealisasi, maka menurut Adrianus, Polri—khususnya Badan Intelijen Keamanan (BIK)—perlu melakukan inovasi agar tetap relevan di era digital. Salah satu opsi adalah mengembangkan sistem SKCK elektronik yang terhubung dengan basis data nasional dan dapat diakses secara real-time, tentu dengan batasan hukum yang ketat.

“Kalau Polri ingin tetap mempertahankan peran dalam sistem ini, maka digitalisasi adalah keniscayaan. Jangan sampai institusi justru tertinggal oleh kebutuhan zaman,” tegas Adrianus.

Masih Tahap Wacana

Sampai saat ini, belum ada keputusan resmi terkait penghapusan SKCK. Namun, wacana ini mencerminkan meningkatnya kesadaran akan perlunya reformasi birokrasi yang sejalan dengan perkembangan teknologi dan semangat inklusivitas sosial.

Berita Terkait

Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan
Sekjen IKA UNAIR Imbau Wisudawan Perkuat Jaringan Alumni
Hari Ayah Sedunia: Menghargai Peran dan Cinta Tanpa Syarat Seorang Ayah
Strawberry Moon Muncul di Langit, Warisan Tradisi Kuno yang Bertemu Sains Modern
Kota Atlantis: Misteri Peradaban Legendaris yang Hilang di Dasar Laut
Polisi Tangkap Pengoplos Gas di Tangerang, Kerugian Negara Rp612 Juta
Botok: Rasa yang Tersimpan dalam Lipatan Waktu
Kenapa Banyak Pesawat Berwarna Putih? Ini 5 Alasan Utamanya
Berita ini 60 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 13:00 WIB

Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:42 WIB

Sekjen IKA UNAIR Imbau Wisudawan Perkuat Jaringan Alumni

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:36 WIB

Hari Ayah Sedunia: Menghargai Peran dan Cinta Tanpa Syarat Seorang Ayah

Kamis, 12 Juni 2025 - 09:08 WIB

Strawberry Moon Muncul di Langit, Warisan Tradisi Kuno yang Bertemu Sains Modern

Jumat, 30 Mei 2025 - 09:47 WIB

Kota Atlantis: Misteri Peradaban Legendaris yang Hilang di Dasar Laut

Berita Terbaru

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru

Internasional

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru

Senin, 16 Jun 2025 - 13:20 WIB

Disiksa Berjam-jam! Begini Ketatnya Uji Ketahanan iPhone di Lab Apple

Teknologi dan Sains

Disiksa Berjam-jam! Begini Ketatnya Uji Ketahanan iPhone di Lab Apple

Senin, 16 Jun 2025 - 13:08 WIB

Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel

Internasional

Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel

Senin, 16 Jun 2025 - 12:49 WIB