TNI AL dan Warga Tangerang Bongkar Pagar Laut Misterius: “Tarik! Tarik!”

mediarelasi.id – Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) III Jakarta, bersama ratusan warga, bahu-membahu membongkar pagar bambu misterius yang menghalangi aktivitas nelayan. Aksi kolaboratif ini menjadi momen perjuangan bersama demi kebebasan laut yang menjadi sumber penghidupan masyarakat. Suasana riuh penuh semangat mewarnai perairan Tangerang, Banten, Sabtu (18/1).
Pukul 09.00 WIB, rombongan TNI AL dan warga bergerak dari Pos TNI AL Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang. Setibanya di lokasi pagar, mereka langsung memulai upaya pembongkaran. Dengan metode sederhana namun penuh tenaga, tali diikatkan pada pagar bambu, lalu ditarik menggunakan kapal. Sayangnya, pagar itu tidak runtuh dengan mudah. Bambu-bambu yang tertanam kuat di dasar laut memberi perlawanan sengit.
Perjuangan di Lautan: Berenang dan Bersorak
Meski tantangan besar menghadang, semangat warga dan TNI AL tidak surut. Beberapa warga bahkan nekat berenang ke laut, mencoba melepas ikatan pagar satu per satu. Deru mesin kapal dan sorakan antusias terdengar di tengah upaya ini.
Anak-anak dan ibu-ibu yang menonton dari kapal ikut memeriahkan suasana. “Tarik! Tarik!” teriak mereka lantang, seolah memberi energi tambahan kepada tim pembongkar. Tak hanya itu, anak-anak melontarkan teriakan satir yang penuh makna, seperti, “Mau kaya jual laut!?” sindiran yang mencerminkan keresahan mereka terhadap keberadaan pagar misterius ini.

Target Besar, Harapan Tinggi TNI AL
Pada hari ini, TNI AL dan warga menargetkan untuk membongkar pagar sepanjang 2 km. Namun, pagar bambu ini tidak main-main—diketahui total panjangnya mencapai 30,16 km! Menurut Brigjen Harry Indarto, Danlantamal III Jakarta, sebanyak 600 orang dikerahkan untuk mendukung misi ini.
“Kami mengerahkan kurang lebih 600 orang hari ini, dan mungkin jumlah ini bisa bertambah karena menunggu masyarakat atau nelayan yang baru kembali dari laut,” jelas Harry. Tim yang dilibatkan juga terdiri dari berbagai elemen, termasuk Dislambair (Dinas Penyelamatan Bawah Air) untuk menganalisis kedalaman dan kondisi bambu yang tertanam.
Menghapus Resah di Laut
Proses pembongkaran pagar ini bukan sekadar kerja fisik, tetapi juga simbol perjuangan masyarakat melawan hambatan yang mengganggu mata pencaharian mereka. Laut, yang selama ini menjadi sumber kehidupan, kini diupayakan kembali bebas dan bersih.
Aksi ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara masyarakat dan TNI AL mampu menciptakan kekuatan luar biasa untuk mengatasi masalah bersama. Semangat “tarik, tarik!” pun bergema sebagai pengingat bahwa perjuangan untuk menjaga laut tidak pernah sia-sia.
Responses