mediarelasi.id – Kristian Gottam Marudut Sihombing, Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, mengingatkan masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir Jakarta Utara untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir rob yang dipicu oleh fenomena supermoon pada tanggal 24 hingga 31 Mei 2025.
“Kami juga mengimbau agar warga selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar sampah tidak menumpuk dan menggenang, sehingga tidak menjadi sumber penyakit,” ujarnya saat memberikan keterangan di Jakarta, Kamis (29/5/2025).
Kristian menambahkan, banjir rob tidak hanya berpotensi merusak fasilitas umum dan infrastruktur, tapi juga menyebabkan kerugian ekonomi serta mengancam keselamatan warga yang tinggal di wilayah pesisir.
Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama instansi pusat tengah memperbaiki berbagai infrastruktur di pesisir serta melakukan penghijauan dengan menanam mangrove sebagai penahan gelombang dan pengurangi dampak banjir rob.
Selain itu, Pemprov DKI juga mengembangkan dan memperluas sistem peringatan dini bencana berbasis digital (Disaster Warning System/DWS) agar informasi dapat tersampaikan dengan cepat dan tepat kepada masyarakat yang tinggal di zona rawan.
“Kami sedang berupaya menambah jumlah titik DWS supaya sistem peringatan dini ini dapat berfungsi secara optimal,” jelas Kristian.
Di samping itu, Pemprov juga menginisiasi pembangunan rumah apung sebagai salah satu inovasi untuk melindungi warga dari risiko banjir rob. Dengan konsep ini, saat air pasang naik, rumah-rumah akan mengapung mengikuti permukaan air sehingga tidak tergenang secara langsung.