Serangan Udara di Myanmar Tewaskan 20 Anak, Sekolah Jadi Sasaran

- Penulis Berita

Selasa, 13 Mei 2025 - 08:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Myanmar

Myanmar

mediarelasi.idSebuah serangan udara yang diduga dilakukan oleh militer Myanmar menghantam sebuah sekolah dasar di Desa Oe Htein Kwin, wilayah barat laut Myanmar, pada Senin (12/5/2025). Insiden ini mengakibatkan sedikitnya 22 orang meninggal dunia, termasuk 20 siswa dan dua tenaga pengajar.

Peristiwa ini terjadi di tengah permintaan bantuan kemanusiaan internasional oleh otoritas Myanmar pasca gempa bumi besar yang mengguncang wilayah tersebut pada 28 Maret lalu. Lokasi serangan berada sekitar 100 kilometer dari pusat gempa.

Berdasarkan laporan AFP, bangunan sekolah mengalami kerusakan berat. Atap logam roboh, dan tembok bangunan berlubang akibat hantaman proyektil. Sisa-sisa buku pelajaran dan tas sekolah terlihat berserakan di halaman, sementara sejumlah warga dan orang tua murid tampak menggali reruntuhan untuk mencari korban.

Baca Juga:  Dialog Turki-Rusia Usai, Pertemuan Trilateral Turki-Rusia-Ukraina Dijadwalkan Jumat

“Upaya evakuasi dilakukan sesaat setelah pesawat terbang mendekat, namun ledakan terjadi terlalu cepat,” kata seorang guru yang berada di lokasi. Ia menambahkan bahwa data korban masih dalam proses pendataan karena situasi darurat dan banyaknya keluarga yang mendatangi lokasi.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres, merespons insiden ini dengan pernyataan yang mengingatkan bahwa lembaga pendidikan seharusnya menjadi zona aman dan dilindungi dalam situasi konflik bersenjata.

Baca Juga:  Telepon Trump-Putin Guncang Ukraina dan Eropa, Diplomasi Terancam Mandek

Pihak militer Myanmar membantah keterlibatan mereka dalam serangan tersebut. Melalui pernyataan resmi, junta menyebut bahwa laporan mengenai serangan terhadap sekolah adalah informasi yang dimanipulasi.

“Tidak ada operasi udara yang menargetkan fasilitas non-militer,” tulis pernyataan tersebut.

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya eskalasi kekerasan antara junta militer dan kelompok-kelompok oposisi bersenjata, serta meningkatnya tekanan internasional terhadap rezim militer Myanmar pasca kudeta 2021.

Berita Terkait

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru
Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan
Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel
Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea
Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad
Kerusuhan di Los Angeles, Wali Kota Terapkan Jam Malam Akibat Protes Kebijakan Imigrasi Trump
Hamas Ragukan Seriusnya Ajakan Gencatan Senjata Israel dan AS
PBB di Ambang Perombakan Besar: Pemangkasan Anggaran, Ribuan Pegawai Terancam
Berita ini 0 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 13:20 WIB

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru

Senin, 16 Juni 2025 - 13:00 WIB

Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan

Senin, 16 Juni 2025 - 12:49 WIB

Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:16 WIB

Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea

Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:16 WIB

Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad

Berita Terbaru

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Teknologi dan Sains

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Kamis, 26 Jun 2025 - 13:47 WIB