mediarelasi.id – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menggelar prosesi Wisuda Periode ke-252 di Airlangga Convention Center (ACC), Kampus MERR-C. Dalam momentum penuh haru dan kebanggaan ini, sebanyak 722 lulusan dari jenjang doktor, magister, sarjana, dan diploma resmi dilepas menjadi alumni baru UNAIR.
Mewakili para wisudawan, Aulia Thaariq Akbar dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) tampil menyampaikan pidato inspiratif. Sosok yang akrab disapa Atha dan juga menjabat sebagai Ketua BEM UNAIR 2024 itu menyampaikan rasa syukur dan apresiasi mendalam kepada seluruh sivitas akademika, termasuk Rektor UNAIR, Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA, atas kepemimpinannya yang mengantarkan UNAIR ke peringkat dua nasional dan posisi 308 dunia.
Dedikasi untuk Sang Ibu dan Para Pejuang Sunyi
Dalam pidatonya, Atha turut membagikan kisah perjuangannya sebagai anak rantau dari Grobogan, Jawa Tengah. Dengan suara penuh haru, ia mempersembahkan keberhasilannya menuntaskan pendidikan tinggi kepada ibunda tercinta—sosok yang ia sebut sebagai pahlawan kehidupan.
“Hari ini bukan hanya tentang saya, atau ibu saya. Ini tentang semua orang yang diam-diam menanggung beban tanpa pernah menunjukkan letih di hadapan anak-anaknya,” ungkapnya dengan penuh emosi.
Ia juga memberikan selamat kepada rekan-rekan wisudawan yang telah berjuang melewati berbagai tantangan akademik. Menurutnya, gelar yang diraih bukan sekadar simbol prestasi, tapi tanggung jawab moral untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas.
“Kita tidak boleh berhenti hanya karena telah mendapat gelar. Pendidikan kita harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan menjadi solusi atas persoalan sosial,” tegasnya. Ia menutup sambutannya dengan semangat kebersamaan, menyerukan agar para lulusan terus menorehkan kemenangan dalam berbagai aspek kehidupan setelah ini.
Alumni, Pilar Kuat UNAIR di Masa Depan
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Airlangga (PP IKA UNAIR), Indra Nur Fauzi SE MSi, mengajak seluruh wisudawan untuk tidak memutus tali silaturahmi dengan kampus setelah kelulusan. Ia menegaskan pentingnya membangun dan menjaga jaringan alumni sebagai salah satu kekuatan institusional UNAIR.
“Setelah wisuda ini, perjalanan kalian belum selesai. Tetaplah terhubung dengan keluarga besar alumni UNAIR yang kini telah tersebar di berbagai pelosok negeri bahkan dunia,” kata Indra dalam sambutannya.
Ia juga mendorong lulusan untuk tidak hanya terkonsentrasi di kota-kota besar, tetapi berani mengambil peran di wilayah pelosok dan bahkan kancah global. “Ksatria Airlangga harus mampu bersaing di mana pun, membawa nama baik universitas, dan memberi dampak nyata bagi lingkungan sekitar,” tambahnya.
Indra turut mengapresiasi capaian luar biasa UNAIR di bawah kepemimpinan Prof Nasih. Dalam satu dekade terakhir, UNAIR melonjak tajam dalam pemeringkatan dunia. “Dulu UNAIR berada di peringkat 700-an, kini menempati posisi 308 dunia dan mendapat predikat sebagai The Most Improved University in Asia. Ini bukan prestasi kecil,” tuturnya.
Momentum Perpisahan, Awal Perjalanan Baru
Prosesi wisuda kali ini bukan hanya simbol perpisahan dari dunia kampus, tetapi juga awal dari kontribusi nyata di dunia profesional dan sosial. Dengan semangat Airlangga yang menjunjung tinggi keadilan dan kebermanfaatan, para lulusan diharapkan terus membawa nilai-nilai luhur almamater dalam setiap langkah mereka ke depan.