mediarelasi.id – Pasar modal Indonesia hari ini lagi senyum lebar. Rabu, 14 Mei 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan hingga 2,15%, mendorong indeks mendekati level psikologis 7.000—tepatnya 6.979,88. Penyebabnya? Bukan cuma angin segar dari global, tapi juga saham-saham perbankan kakap yang tampil on fire.
Dari data RTI Business, sebanyak 418 saham menghijau, sementara 218 melemah dan 166 stagnan. Tapi sorotan utama ada di jajaran bank raksasa KBMI 4 yang kompak lompat tinggi.
- BNI (BBNI) jadi bintang utama, melesat 6,59% ke Rp 4.370 per saham.
- BRI (BBRI) ikut ngebut 6,51% ke Rp 4.090 per saham, nilai transaksinya tembus Rp 1,9 triliun.
- Bank Mandiri (BMRI) tak mau kalah, naik 5,87% ke Rp 5.050 per lembar.
- Dan si raksasa biru, Bank Central Asia (BBCA), ikut nyusul naik 3,06% ke Rp 9.275 per saham.
BBCA memang tak melonjak setinggi yang lain, tapi konsistensinya dalam sebulan terakhir bikin salut—naik 10,42% dan kini duduk manis sebagai bank swasta dengan kapitalisasi pasar terbesar: Rp 1.131,94 triliun. Angka itu setara 9,32% dari total kapitalisasi pasar BEI. Besar? Banget.
Optimisme & Catatan dari Sang Nakoda BBCA
Melihat tren menggembirakan ini, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, ikut bersuara. Menurutnya, IHSG dalam waktu dekat sangat mungkin menembus 7.000. Apa pemicunya?
“Kondisi geopolitik sedikit mereda, terutama setelah Amerika Serikat dan China sepakat memangkas tarif impor,” ungkap Jahja. Sentimen ini memberikan angin segar bagi pasar Asia, termasuk Indonesia.
Tapi—ada tapinya. Jahja tak mau investor terlena. “Iya, tetap waspada… siapa tahu Trump bikin yang aneh-aneh lagi,” ucapnya sambil tersenyum. Sentilan ini bukan basa-basi: kebijakan mendadak ala Presiden AS Donald Trump dikenal sering bikin pasar deg-degan, dari kebijakan dagang sampai perang tarif dadakan.
Karena itu, menurut Jahja, euforia pasar harus tetap dibarengi dengan kewaspadaan. Market mungkin sedang naik daun, tapi faktor eksternal—terutama yang datang dari Gedung Putih—bisa tiba-tiba mengubah segalanya.
Kesimpulan? Pasar Sedang Berpesta, Tapi Jangan Lupa Jas Hujan
Saham perbankan sedang jadi motor penggerak IHSG, dan semua mata kini tertuju pada level 7.000 yang tinggal sejengkal lagi. Namun seperti kata bos BBCA, di balik optimisme, tetaplah ada ruang untuk berjaga-jaga.
Karena di dunia pasar modal, kadang satu tweet atau pidato bisa bikin roller coaster dimulai kembali.