Rusia Tegaskan Doktrin Nuklir Baru sebagai Peringatan Bagi Barat

- Penulis Berita

Jumat, 27 September 2024 - 14:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rusia Tegaskan Doktrin Nuklir Baru sebagai Peringatan Bagi Barat

Rusia Tegaskan Doktrin Nuklir Baru sebagai Peringatan Bagi Barat

mediarelasi.idPada Kamis (26/9/2024), Kremlin menyampaikan bahwa pembaruan doktrin nuklir Rusia yang mengizinkan penggunaan senjata nuklir terhadap negara-negara non-nuklir, seharusnya dilihat sebagai peringatan tegas untuk Barat.

Presiden Vladimir Putin sehari sebelumnya, Rabu (25/9), mengumumkan rencana memperluas kebijakan Rusia terkait penggunaan senjata nuklir. Kebijakan ini akan memungkinkan serangan balasan nuklir jika terjadi serangan besar-besaran dari udara.

Pembaruan ini juga mencakup kemungkinan Rusia merespons serangan dari negara-negara non-nuklir yang didukung oleh kekuatan nuklir, yang secara tidak langsung merujuk pada Ukraina serta negara-negara pendukung Baratnya.

Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, menyatakan bahwa perubahan ini harus dipahami sebagai “pesan khusus.”

Baca Juga:  Hari Perempuan Internasional: Sejarah, Makna, dan Perjuangan Menuju Kesetaraan

“Pesan ini mengingatkan negara-negara lain akan konsekuensi serius jika mereka terlibat dalam serangan terhadap kami, baik secara langsung maupun tidak langsung, tanpa harus menggunakan senjata nuklir,” ujar Peskov dalam pernyataannya, Jumat (27/9), seperti dilaporkan oleh CNA.

Meski tidak secara eksplisit menyebut Ukraina, Peskov menekankan bahwa penyesuaian pada pencegahan nuklir Rusia dilakukan karena meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan.

Proposal perubahan doktrin nuklir ini, yang masih menunggu persetujuan Putin, muncul ketika Ukraina tengah berupaya mendapatkan dukungan dari sekutu Barat untuk menggunakan senjata jarak jauh dalam menyerang target di dalam wilayah Rusia. Namun, hingga kini, upaya Presiden Volodymyr Zelenskyy tersebut belum berhasil.

Baca Juga:  Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Terancam Penangkapan

Pemerintah Kyiv berargumen bahwa mereka harus menyerang lapangan udara dan infrastruktur militer Rusia yang digunakan untuk melancarkan serangan terhadap Ukraina. Namun, pihak Gedung Putih tampak sangat berhati-hati agar tidak memicu eskalasi yang lebih besar.

Selama perang yang dimulai pada Februari 2022, Barat telah beberapa kali menuduh Putin mengeluarkan ancaman nuklir yang dinilai tidak bertanggung jawab.

Berita Terkait

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru
Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan
Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel
Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea
Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad
Kerusuhan di Los Angeles, Wali Kota Terapkan Jam Malam Akibat Protes Kebijakan Imigrasi Trump
Hamas Ragukan Seriusnya Ajakan Gencatan Senjata Israel dan AS
PBB di Ambang Perombakan Besar: Pemangkasan Anggaran, Ribuan Pegawai Terancam
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 13:20 WIB

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru

Senin, 16 Juni 2025 - 13:00 WIB

Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan

Senin, 16 Juni 2025 - 12:49 WIB

Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:16 WIB

Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea

Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:16 WIB

Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad

Berita Terbaru

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Teknologi dan Sains

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Kamis, 26 Jun 2025 - 13:47 WIB