mediarelasi.id – Ruben Amorim, pelatih anyar Manchester United, diprediksi menghadapi tantangan besar dalam upayanya memperbaiki performa tim. Salah satu hambatan utamanya adalah keterbatasan anggaran belanja, imbas dari keputusan masa lalu yang dibuat oleh pendahulunya, Erik ten Hag.
Pelatih asal Portugal ini resmi menggantikan Ten Hag awal bulan ini setelah menyelesaikan tugasnya di Sporting CP. Penunjukan Amorim dilakukan menyusul kekecewaan manajemen MU terhadap performa tim di bawah Ten Hag, yang gagal memberikan hasil memuaskan pada awal musim 2024/2025.
Warisan Masalah dari Era Ten Hag
Meski Ten Hag telah meninggalkan Old Trafford, dampak dari kebijakannya masih terasa. Dalam dua setengah tahun masa kepemimpinannya, pelatih asal Belanda itu menghabiskan sekitar 660 juta euro untuk mendatangkan 21 pemain. Sayangnya, sebagian besar rekrutan tersebut gagal memenuhi ekspektasi.
Akibatnya, manajemen MU kini mengambil pendekatan lebih hati-hati terkait anggaran transfer.
Di bawah pengawasan INEOS, yang ingin menerapkan strategi keuangan berkelanjutan, Ruben Amorim hanya diberikan anggaran terbatas dan diharapkan mampu mengoptimalkan skuad yang ada.
Harapan Baru dengan Pendekatan Efisien
Menurut laporan The Telegraph yang dikutip dari Football Transfers, Amorim ditugaskan untuk mengembalikan kejayaan Manchester United tanpa mengandalkan investasi besar-besaran. Petinggi klub percaya bahwa Amorim memiliki kemampuan untuk memaksimalkan potensi para pemain yang ada, sesuatu yang dinilai gagal dilakukan oleh Ten Hag.
Janji Besar Ruben Amorim
Dalam wawancaranya dengan MUTV, Amorim mengungkapkan tekadnya untuk membawa Setan Merah kembali ke puncak kejayaan. Pria yang sebelumnya sukses meraih berbagai trofi bersama Sporting CP ini percaya bahwa visi dan pendekatannya akan memberikan hasil yang positif.
“Saya akan melakukan segalanya untuk mengembalikan klub ini ke tempat yang semestinya. Saya yakin kami akan berhasil,” ujar Amorim optimis.
Meski tantangan besar menanti, fans Manchester United berharap Amorim mampu membawa perubahan positif dan mengakhiri penantian panjang klub untuk kembali bersaing di level tertinggi.
