Rekam Jejak Pendidikan dan Karier Veronica Tan, Diprediksi Jadi Menteri Pemberdayaan Perempuan

mediarelasi.id – Veronica Tan, mantan istri Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kembali menjadi sorotan setelah muncul dalam pertemuan di kediaman Presiden terpilih, Prabowo Subianto, pada Senin malam (14/10/2024). Kehadirannya ini memicu spekulasi bahwa Veronica berpeluang mengisi posisi strategis di kabinet mendatang. Langkah ini menarik perhatian publik karena Veronica, yang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial, tampaknya akan terjun lebih jauh ke ranah politik formal.
Sepanjang perjalanan kariernya, Veronica Tan telah menunjukkan kemampuan di dunia sosial dan bisnis. Namun, kehadirannya di antara kandidat menteri menunjukkan ambisinya untuk berperan lebih besar dalam masyarakat. Dalam sebuah wawancara pasca pertemuan, Veronica menyatakan keinginannya untuk mendukung pemerintahan Prabowo dengan berfokus pada program-program yang meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak-anak.
Veronica sudah bukan sosok asing di mata publik. Kiprahnya di berbagai bidang sosial telah menjadikannya salah satu figur perempuan yang sangat dihormati. Dengan latar belakang yang solid serta fokus pada isu-isu pemberdayaan perempuan, Veronica dipandang sebagai figur yang bisa memberikan kontribusi signifikan dalam kabinet Prabowo.
Lahir pada 6 September 1977 di Medan, Sumatera Utara, Veronica merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Ia menikah dengan Ahok pada usia 19 tahun, dan bersama, mereka dikaruniai tiga anak. Setelah pernikahannya berakhir pada 2018, Veronica memilih untuk fokus pada keluarganya serta mengembangkan bisnis yang berorientasi pada kepentingan sosial.
Meskipun terkenal sebagai mantan istri seorang tokoh politik, Veronica Tan memiliki identitas dan pencapaiannya sendiri.
Keterlibatannya dalam berbagai kegiatan sosial menunjukkan komitmennya untuk berperan dalam memperbaiki kehidupan masyarakat, khususnya terkait isu-isu perempuan dan anak.
Veronica mengenyam pendidikan di kampung halamannya sebelum pindah ke Jakarta untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ia melanjutkan studinya di Universitas Pelita Harapan (UPH) dengan mengambil jurusan Arsitektur. Meskipun tidak menyelesaikan pendidikan formalnya karena menikah pada usia muda, Veronica tetap menunjukkan dedikasi terhadap dunia pendidikan dan membuktikan kepeduliannya terhadap masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial.
Saat Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Veronica memimpin beberapa organisasi penting seperti Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta dan Tim Penggerak PKK DKI Jakarta. Dalam perannya ini, Veronica mendorong berbagai inisiatif terkait kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Setelah perceraian, ia memperluas kiprahnya ke dunia bisnis dengan mendirikan LoveCare, sebuah layanan home care berbasis aplikasi yang mempermudah akses layanan kesehatan bagi masyarakat.
Veronica juga aktif dalam kegiatan internasional, salah satunya dengan mewakili Indonesia di forum APEC di Taiwan pada September 2024. Ia membahas isu kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan dalam teknologi kesehatan. Selain itu, ia juga mendirikan Yayasan Waroeng Imaji, yang berfokus pada pemberdayaan anak-anak di rumah susun di Jakarta melalui seni dan kreativitas.
Baru-baru ini, Veronica semakin terlihat di panggung politik, terlebih dengan adanya spekulasi bahwa ia akan menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dalam kabinet Prabowo Subianto. Kehadirannya di kediaman Prabowo serta dukungannya terhadap pasangan Prabowo-Gibran semakin memperkuat prediksi tersebut.
Jika terpilih, Veronica Tan diharapkan mampu membawa perubahan positif di sektor pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Dengan latar belakang yang kuat dalam kegiatan sosial dan pengalaman di berbagai organisasi, Veronica diyakini dapat menjadi pemimpin yang efektif dalam menjalankan berbagai program yang berfokus pada kesejahteraan perempuan dan anak-anak di Indonesia.
Responses