mediarelasi.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengungkapkan lima strategi kunci yang dirancang untuk membawa Jakarta menjadi kota global yang kompetitif, berdaya saing tinggi, dan mampu memberikan kesejahteraan merata bagi seluruh penduduknya.
Menurut Rano, strategi pertama menitikberatkan pada pembentukan masyarakat megapolitan yang mandiri serta sejahtera. Fokus utamanya adalah peningkatan kualitas pendidikan, layanan kesehatan, pemberdayaan perempuan, dan pelestarian warisan budaya, guna menciptakan warga Jakarta yang tangguh, produktif, serta memiliki jati diri yang kuat.
Strategi kedua berfokus pada pengembangan pusat ekonomi berbasis inovasi. Melalui pemerataan pembangunan dan kemudahan akses terhadap sumber daya, Rano ingin menciptakan perekonomian kota yang inklusif, inovatif, dan mendukung terciptanya lapangan kerja luas serta perlindungan sosial.
“Strategi ketiga adalah memperkuat tata kelola kota yang modern, transparan, dan cepat tanggap,” ujar Rano dalam pernyataan resminya, Jumat, 23 Mei 2025.
Ia menambahkan bahwa Pemprov DKI tengah mendorong transformasi birokrasi melalui digitalisasi layanan publik dan peningkatan efisiensi sistem administrasi, demi menghadirkan pemerintahan yang kredibel dan melayani.
Strategi keempat difokuskan pada penciptaan lingkungan perkotaan yang sehat, aman, dan berketahanan tinggi terhadap bencana serta perubahan iklim. Rano menyebutkan bahwa pembangunan infrastruktur dasar seperti air bersih, sistem sanitasi, perumahan terjangkau, dan ruang terbuka hijau menjadi prioritas.
Strategi kelima menekankan pentingnya konektivitas antarwilayah dan integrasi antaraktivitas ekonomi, sosial, serta budaya. Langkah ini akan diwujudkan lewat peningkatan layanan transportasi publik, pembangunan kawasan-kawasan strategis, dan optimalisasi sarana mobilitas masyarakat.
Untuk memastikan kemajuan dari visi tersebut, Pemprov DKI akan menggunakan berbagai indikator, termasuk Indeks Modal Manusia yang mencerminkan kapasitas SDM dalam berkompetisi secara global, serta Indeks Ekonomi Hijau yang menunjukkan kemajuan ekonomi berkelanjutan.
Selain itu, ukuran lainnya meliputi penurunan angka kemiskinan, peningkatan akses transportasi massal, dan pengurangan emisi karbon sebagai cerminan kualitas hidup yang meningkat.
Terkait pembiayaan, Rano menyampaikan bahwa proyeksi APBD Jakarta pada 2030 menunjukkan tren peningkatan yang stabil, seiring pertumbuhan indikator makroekonomi.
“Ini adalah momentum yang baik untuk mendorong investasi dan mempercepat pembangunan kota,” pungkasnya.