Raja Juli Antoni Ingin Standar Keamanan Pendakian Gunung Diperketat

- Penulis Berita

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Raja Juli Antoni

Raja Juli Antoni

mediarelasi.idMenteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menyuarakan perlunya reformasi sistem keamanan pendakian di seluruh kawasan Taman Nasional. Hal ini ia sampaikan dalam pernyataan resmi di Jakarta, Rabu (2/7/2025), menyusul sorotan publik terhadap sejumlah insiden pendakian yang terjadi belakangan ini.

“Kita harus benar-benar serius dalam mengelola aktivitas pendakian. Keamanan dan keselamatan pendaki adalah tanggung jawab bersama yang tak bisa diabaikan,” kata Raja Juli.

Dalam upaya pembenahan, kementerian menggandeng berbagai pemangku kepentingan, di antaranya perwakilan Tim Rinjani Rescue seperti Abdul Haris Agam dan Herna Hadi Prasetyo, serta pejabat dari Direktorat Jenderal KSDAE dan Kepala Balai TN Gunung Rinjani, Yarman. Kehadiran mereka bertujuan untuk menyusun kerangka kerja baru terkait prosedur keselamatan di lapangan.

Baca Juga:  Erick Thohir: Pembatalan Proyek Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta Demi Efisiensi Rp 14 Triliun

Raja Juli menekankan bahwa keselamatan harus dimaknai secara praktis dan melibatkan mereka yang sehari-hari berada di lapangan.

“Parameter keselamatan tidak boleh disusun dari balik meja. Pemandu, porter, dan petugas taman nasional harus ikut bersuara,” tegasnya.

Salah satu rencana konkret adalah penerapan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) bagi pendaki, sebuah sistem yang telah digunakan di Gunung Merbabu. Dengan sistem ini, setiap pendaki dapat dilacak secara real-time guna mengantisipasi potensi kecelakaan di jalur pendakian.

Baca Juga:  Kajian Dana Parpol KPK Disiapkan Jadi Bahan Revisi UU Pemilu

“RFID akan jadi sistem penting untuk keselamatan. Saya minta segera diterapkan di Rinjani,” tambahnya.

Tak hanya itu, ia juga mendorong klasifikasi jalur pendakian berdasarkan tingkat kesulitannya. Menurutnya, setiap gunung memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga prosedur pendakian juga harus disesuaikan.

“Kita tidak bisa menyamakan standar semua gunung. Ada yang cocok untuk pendaki pemula, ada yang hanya bisa diakses oleh pendaki berpengalaman,” jelasnya.

Raja Juli berharap langkah-langkah ini bisa mendorong terciptanya ekosistem pendakian yang lebih aman, teratur, dan profesional, tanpa menghilangkan nilai konservasi kawasan pegunungan Indonesia.

Berita Terkait

Sri Mulyani Terima Dana Pensiun dari Taspen, Berapa Jumlahnya?
Soal Dualisme di Tubuh PPP, Ini Respons Kementerian Hukum
PPPA Ingatkan Pentingnya Higienitas dan Inovasi Daerah dalam Pelaksanaan Program MBG
Wapres Tak Akan Permanen Berkantor di Papua, Tapi Bisa Lakukan Kunjungan Kerja
Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa
Sufmi Dasco, Sosok Tenang di Balik Banyak Solusi Politik
Gibran Blusukan ke Blitar, Ziarah ke Makam Bung Karno Jadi Awal Kunjungan
Lestari Moerdijat: Cagar Budaya Berperan Strategis Bangun Jati Diri dan Kebangsaan
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 15:50 WIB

Sri Mulyani Terima Dana Pensiun dari Taspen, Berapa Jumlahnya?

Rabu, 1 Oktober 2025 - 15:46 WIB

Soal Dualisme di Tubuh PPP, Ini Respons Kementerian Hukum

Minggu, 28 September 2025 - 13:48 WIB

PPPA Ingatkan Pentingnya Higienitas dan Inovasi Daerah dalam Pelaksanaan Program MBG

Kamis, 10 Juli 2025 - 11:45 WIB

Wapres Tak Akan Permanen Berkantor di Papua, Tapi Bisa Lakukan Kunjungan Kerja

Jumat, 4 Juli 2025 - 10:19 WIB

Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa

Berita Terbaru

Politik

Soal Dualisme di Tubuh PPP, Ini Respons Kementerian Hukum

Rabu, 1 Okt 2025 - 15:46 WIB