Puan Maharani: Negara Tak Boleh Diam, Pekerja PHK Butuh Uluran Nyata

- Penulis Berita

Selasa, 6 Mei 2025 - 14:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Puan Maharani

Puan Maharani

mediarelasi.idDi tengah badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terus bergulung, Ketua DPR RI Puan Maharani menyerukan satu hal penting: negara tak boleh hanya jadi penonton. Ia mendesak pemerintah hadir lebih dekat dengan rakyat, khususnya para pekerja yang terpaksa terlempar dari sektor formal dan kini berjuang bertahan hidup di sektor informal.

“Setiap hari angkatan kerja bertambah, tapi lapangan kerja tak sebanding. Akibatnya, banyak yang terpaksa banting setir ke sektor informal. Di sinilah negara harus berdiri di samping mereka,” ujar Puan melalui pernyataan resminya dari Jakarta, Senin (5/5/2025).

Baca Juga:  Gaya Prabowo di May Day: Lepas Baju Usai Pidato, Serukan Kerja Sama dan Janji Pro-Buruh

Puan menyoroti data dari Hiring, Compensation, and Benefits Report 2025 milik Jobstreet yang menunjukkan bahwa 42 persen perusahaan telah memangkas jumlah pegawainya. Posisi staf administrasi dan karyawan tetap menjadi yang paling rentan terdampak.

“Jangan biarkan mereka yang di-PHK bertarung sendirian di jalanan. Negara harus mendampingi mereka dalam masa transisi—dari pekerja bergaji menjadi pelaku usaha, penyedia jasa, atau wirausahawan,” tegasnya.

Menurut Puan Maharani , fenomena ini menjadi sinyal kuat bahwa sistem ketenagakerjaan Indonesia belum siap menjawab tantangan ekonomi modern dan gelombang digitalisasi.

Pemerintah, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan, harus aktif turun tangan dalam proses adaptasi ini.

Baca Juga:  Gubernur Terpilih Pramono Anung Larang ASN Jakarta Berpoligami di Eranya

“Banyak dari mereka yang kini menjajakan dagangan kecil, membuka jasa online, hingga masuk ke dunia ekonomi kreatif. Mereka tidak menyerah, tapi negara harus memastikan mereka tidak sendirian,” ungkapnya.

Puan menutup dengan menekankan bahwa bantuan bukan semata berupa dana tunai, tapi juga pelatihan, pendampingan, dan akses pasar yang konkret. “Ini bukan soal memberi ikan, tapi bagaimana kita ajarkan mereka memancing di laut yang semakin digital dan kompetitif.”

Berita Terkait

Sufmi Dasco, Sosok Tenang di Balik Banyak Solusi Politik
Gibran Blusukan ke Blitar, Ziarah ke Makam Bung Karno Jadi Awal Kunjungan
Lestari Moerdijat: Cagar Budaya Berperan Strategis Bangun Jati Diri dan Kebangsaan
Dinamika Politik Kabinet Prabowo: Antara Loyalitas Koalisi dan Dorongan Reformasi
Rieke Diah Pitaloka Puji Pembatalan Izin Tambang di Raja Ampat dan Tegaskan Pentingnya Perlindungan Pulau Kecil
Program Makan Bergizi Gratis Diminati Warga Bogor, Jaro Ade: Ini Aspirasi Nyata Masyarakat
Iduladha di Pacitan, Ibas dan Aliya Yudhoyono Serahkan Hewan Kurban untuk Warga
Kemenparekraf Dorong Pemanfaatan Kekayaan Intelektual untuk Perkuat Produk Kreatif Lokal
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:40 WIB

Sufmi Dasco, Sosok Tenang di Balik Banyak Solusi Politik

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:34 WIB

Gibran Blusukan ke Blitar, Ziarah ke Makam Bung Karno Jadi Awal Kunjungan

Sabtu, 14 Juni 2025 - 17:49 WIB

Lestari Moerdijat: Cagar Budaya Berperan Strategis Bangun Jati Diri dan Kebangsaan

Kamis, 12 Juni 2025 - 09:43 WIB

Dinamika Politik Kabinet Prabowo: Antara Loyalitas Koalisi dan Dorongan Reformasi

Kamis, 12 Juni 2025 - 09:38 WIB

Rieke Diah Pitaloka Puji Pembatalan Izin Tambang di Raja Ampat dan Tegaskan Pentingnya Perlindungan Pulau Kecil

Berita Terbaru

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Teknologi dan Sains

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Kamis, 26 Jun 2025 - 13:47 WIB