Prabowo Tancap Gas Bangun Desa: Gudang, Truk, dan Makan Bergizi untuk Masa Depan Bangsa

mediarelasi.id – Dari panggung peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 di SD Negeri Cimahpar 5, Bogor, Presiden Prabowo Subianto tak sekadar menyampaikan pidato seremoni. Ia membawa semangat baru: desa-desa bukan lagi penonton pembangunan, tapi pemain utama dalam naskah besar kebangkitan Indonesia.
Di hadapan para siswa dan guru, Prabowo mengumumkan percepatan dua agenda strategis: perluasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan transformasi ekonomi desa melalui infrastruktur pangan dan distribusi. Dua program ini bukan hanya menjawab kebutuhan harian rakyat, tapi menyentuh akar masalah ketimpangan desa-kota.
“Target kita November 2025: 82,9 juta penerima manfaat. Anak-anak dan ibu hamil akan mendapatkan makanan bergizi setiap hari,” ujar Prabowo, penuh keyakinan.
MBG telah menjangkau lebih dari 3 juta warga, dan akan segera melonjak menjadi 4 juta. Tapi efek program ini bukan cuma soal asupan gizi — ini tentang menghidupkan denyut ekonomi lokal. Dengan anggaran bergulir di desa, uang berputar lebih cepat, petani tersenyum, pedagang untung, dan roda ekonomi berputar lima kali lebih kencang.
“Peningkatan ekonomi desa sampai 400–500 persen. Ini belum pernah terjadi. Ini langkah strategis yang akan mengubah wajah Indonesia dari bawah,” tegas Presiden.
Tapi Prabowo tak berhenti di situ.
Ia juga mengungkap rencana kilat membangun 25.000 gudang darurat dan gudang koperasi di 80.000 desa. Tujuannya sederhana tapi vital: menghentikan ironi panen melimpah tapi petani buntung. Tak ada lagi hasil panen membusuk karena distribusi telat.
Gudang-gudang ini akan dilengkapi dengan cold storage dan armada truk desa. Artinya, buah dan sayur bisa tetap segar saat tiba di kota. Sebaliknya, bahan pokok dari kota bisa masuk desa lebih cepat. Desa tak lagi terisolasi, tapi jadi simpul logistik nasional.
“Minimal 80 ribu truk desa akan kita hadirkan. Begitu panen, langsung kirim ke penggilingan, Bulog, atau pasar. Kita sambungkan rantai pasok dari desa ke kota tanpa hambatan,” ucapnya.
Lebih dari sekadar janji, Prabowo membungkus program-program ini sebagai bagian dari cita-cita besar bangsa. Sebuah proyek peradaban, di mana Indonesia bangkit bukan karena kekuatan elite, tapi karena desa-desa yang hidup dan mandiri.
“Kita butuh tekad, keberanian, semangat. Dan kita akan buktikan kepada dunia: Indonesia bisa mengubah nasibnya dengan kekuatan sendiri,” tuturnya, menutup pidato dengan semangat penuh bara.
Responses