mediarelasi.id – Untuk menjaga kelestarian situs sejarahnya, Pompeii di Italia kini memberlakukan pembatasan jumlah turis yang dapat mengunjungi kota kuno tersebut. Mulai pekan depan, pengelola akan membatasi jumlah pengunjung hanya 20 ribu orang per hari guna mengatasi masalah overtourism yang semakin parah.
Selain pembatasan jumlah pengunjung, pengelola juga akan membagi waktu kunjungan selama musim panas dan memberlakukan tiket personal yang mencantumkan nama pengunjung, yang akan diberlakukan mulai 15 November 2024. Langkah ini diambil setelah lebih dari 36 ribu orang mengunjungi Pompeii pada satu hari, terutama saat kunjungan gratis yang digelar bulan lalu.
Gabriel Zuchtriegel, Direktur Taman Pompeii, mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung harian kini telah melebihi 15.000 hingga 20.000 orang, yang menimbulkan kekhawatiran terhadap kerusakan situs dan kenyamanan pengunjung. “Kami tengah menjalankan sejumlah inisiatif untuk mengurangi tekanan manusia di situs ini, yang bisa membahayakan baik pengunjung maupun warisan budaya yang rapuh ini,” ujar Zuchtriegel, seperti dilansir dari news.com.au.
Selain itu, Zuchtriegel juga menyarankan para wisatawan untuk mengunjungi situs-situs lain di sekitar Pompeii, seperti Stabiae, Oplontis, dan Boscoreale. Untuk memudahkan akses, layanan bus antar-jemput gratis akan disediakan. Ini bagian dari strategi “Greater Pompeii”, yang bertujuan untuk mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan dan tersebar merata di seluruh wilayah sekitar situs bersejarah ini.
Pompeii, kota Romawi kuno yang hancur akibat letusan Gunung Vesuvius pada 79 Masehi, kini menjadi salah satu situs warisan dunia yang paling banyak dikunjungi.
Namun, meskipun popularitasnya terus meningkat, upaya untuk mengelola jumlah pengunjung menjadi penting demi menjaga keaslian dan keberlanjutan situs ini.
Sejarah Pompeii sendiri tak lepas dari bencana besar, dimulai dengan gempa bumi yang melanda pada tahun 62 Masehi, yang menghancurkan sebagian besar kota. Meski bangkit kembali, tak lama kemudian kota tersebut kembali hancur oleh letusan Gunung Vesuvius. Hari ini, Pompeii tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga menyimpan pelajaran berharga tentang kerentanan umat manusia terhadap bencana alam.