Pendaki Malaysia Tewas Terjatuh di Jurang Rinjani

- Penulis Berita

Senin, 5 Mei 2025 - 09:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rinjani

Rinjani

mediarelasi.idTragedi menyelimuti jalur Torean, Gunung Rinjani, ketika seorang pendaki asal Malaysia berinisial RAG (57) meregang nyawa setelah terjatuh ke dalam jurang sedalam 80 meter. Kejadian memilukan ini terjadi pada Sabtu (3/5/2025), dan proses evakuasi jasad korban berhasil dilakukan oleh tim SAR gabungan keesokan harinya, Minggu pagi (4/5/2025), sekitar pukul 10.30 WITA.

RAG diketahui melanjutkan pendakian seorang diri tak jauh dari mata air Banyu Urip, saat rekan-rekannya memilih beristirahat. Meski sempat ditawari bantuan oleh ketua rombongan saat melewati jalur bertebing dengan tali pengaman, korban memilih berjalan sendiri. Nahas, ketika menuruni bagian jalur yang curam, ia melepas pegangan dari tali dan kehilangan keseimbangan—terjerembab ke dalam jurang yang menganga di sisi kanan lintasan.

Baca Juga:  Gempa Bermagnitudo 3,3 Goyang Batang Hari, Jambi Sore Ini

“Medan yang sangat terjal membuat proses evakuasi berlangsung penuh tantangan,” ujar Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi.

Tim penyelamat harus menuruni jurang curam dengan teknik lifting yang membutuhkan kehati-hatian tinggi, demi menjaga keselamatan seluruh anggota tim. Proses evakuasi memakan waktu sekitar 3,5 jam.

Hariyadi menambahkan bahwa operasi ini melibatkan berbagai elemen SAR di wilayah Mataram. “Koordinasi dan sinergi tim adalah kunci sukses misi ini,” tambahnya.

Setelah berhasil diangkat, jasad korban diserahkan kepada pihak keluarga dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk proses selanjutnya.

Baca Juga:  Perahu Nelayan Cipatujah Terbalik Dihantam Ombak Ganas, Nelayan Selamat Setelah Berenang 1 Kilometer

Gunung Rinjani memang memesona, namun pesonanya kerap menyembunyikan bahaya.

Jalur Torean, dengan keindahan alamnya yang dramatis, juga menyimpan risiko besar bagi pendaki yang lengah. Insiden tragis ini menjadi pengingat nyata bahwa keselamatan tak boleh dinegosiasikan dalam petualangan mendaki gunung.

Rinjani bukan sekadar destinasi; ia adalah ujian bagi mereka yang melintas di punggung-punggung curamnya. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pecinta alam untuk selalu waspada, mengikuti protokol, dan tidak meremehkan bahaya yang tersembunyi di balik keindahan alam.

Berita Terkait

Rayakan Hari Santo Fransiskus, Gereja Katolik Muntilan Gelar Pemberkatan Hewan dan Tanaman
Hari Kedua Bina Desa 2025: Kolaborasi Sehat, Literasi Hukum, dan Penguatan Petani
Bina Desa 2025 HMPSIH UNPAR: Mahasiswa Hukum Turun Tangan dalam Penguatan Sosial dan Hukum Masyarakat Desa
Angin Segar Transportasi Udara Jember: Bandara Notohadinegoro Aktif Lagi Mulai 17 Agustus
BMKG Catat Gempa M 4,7 di Laut Talaud, Sulawesi Utara
Pertamina Gandeng Seruni Bangun 16 Titik Air Bersih di Sragen
Pemprov DKI Ringankan Pajak Hotel dan Restoran, Bebaskan Denda PKB hingga Akhir Agustus
Kecelakaan Maut di Tol Pasuruan Probolinggo, Polisi Telusuri Penyebab Tabrakan
Berita ini 4 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 09:29 WIB

Rayakan Hari Santo Fransiskus, Gereja Katolik Muntilan Gelar Pemberkatan Hewan dan Tanaman

Kamis, 28 Agustus 2025 - 19:01 WIB

Hari Kedua Bina Desa 2025: Kolaborasi Sehat, Literasi Hukum, dan Penguatan Petani

Rabu, 27 Agustus 2025 - 17:50 WIB

Bina Desa 2025 HMPSIH UNPAR: Mahasiswa Hukum Turun Tangan dalam Penguatan Sosial dan Hukum Masyarakat Desa

Senin, 11 Agustus 2025 - 13:43 WIB

Angin Segar Transportasi Udara Jember: Bandara Notohadinegoro Aktif Lagi Mulai 17 Agustus

Jumat, 4 Juli 2025 - 10:30 WIB

BMKG Catat Gempa M 4,7 di Laut Talaud, Sulawesi Utara

Berita Terbaru

Politik

Soal Dualisme di Tubuh PPP, Ini Respons Kementerian Hukum

Rabu, 1 Okt 2025 - 15:46 WIB