PBB di Ambang Perombakan Besar: Pemangkasan Anggaran, Ribuan Pegawai Terancam

- Penulis Berita

Jumat, 30 Mei 2025 - 10:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PBB

PBB

mediarelasi.idPerserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lembaga multilateral yang selama ini menjadi wajah diplomasi global, tengah menghadapi badai keuangan terbesar dalam sejarah modernnya. Dari markas besarnya di New York, desas-desus pemangkasan besar-besaran akhirnya dikonfirmasi dalam sebuah memo internal yang bocor ke publik: anggaran senilai $3,7 miliar (sekitar Rp60 triliun) akan dipotong hingga 20 persen, dan hampir 7.000 pegawai diperkirakan harus angkat koper.

Memo yang ditulis oleh Kepala Keuangan PBB, Chandramouli Ramanathan, menginstruksikan staf untuk menyerahkan rencana pemotongan masing-masing unit paling lambat 13 Juni. Namun, yang tidak tertulis secara eksplisit dalam memo itu—tapi tak bisa diabaikan—adalah biang keladi dari krisis ini: Amerika Serikat, penyumbang tunggal terbesar anggaran PBB, mangkir dari komitmennya.

Dengan tunggakan yang membengkak hingga $1,5 miliar, termasuk utang masa lalu dan kontribusi untuk tahun fiskal berjalan, AS praktis membuat keuangan PBB pincang. Negara adidaya itu biasanya menanggung hampir seperempat dari total anggaran tahunan. Kini, bahkan penyumbang terbesar kedua, Tiongkok, juga mengalami keterlambatan pembayaran, membuat lubang finansial semakin dalam.

Baca Juga:  AS Kenakan Tarif Impor 100 Persen untuk Film Produksi Luar Negeri

Pemangkasan ini merupakan bagian dari inisiatif bertajuk “UN80”—sebuah proyek ambisius yang diluncurkan Maret lalu untuk menata ulang tubuh PBB menjelang ulang tahunnya yang ke-80. Dalam memo itu, Ramanathan menggambarkan UN80 sebagai program reformasi menyeluruh yang ditujukan untuk membawa organisasi ke era baru multilateralisme abad ke-21.

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menyatakan bahwa langkah ini bukan sekadar penghematan, tetapi restrukturisasi mendalam. Ia menyebut rencana penggabungan departemen, pemindahan sumber daya ke kawasan rawan krisis, hingga relokasi kantor ke kota-kota yang lebih terjangkau sebagai bagian dari langkah rasionalisasi.

Baca Juga:  Bos IMF: Dunia Bisa Selamat dari Bayang-Bayang Resesi

Tak hanya itu, konsolidasi badan-badan PBB yang selama ini kerap bertumpang tindih juga akan dilakukan. Birokrasi yang lamban dan gemuk menjadi sasaran reformasi. “Kita tidak bisa lagi menunda keputusan sulit,” tegas Guterres. Menurutnya, krisis ini adalah cambuk yang memaksa perubahan—dan itu bukan hal yang buruk.

Namun di balik upaya “pemangkasan sehat” ini, bayang-bayang ketidakpastian menggantung. Ribuan staf harus bersiap menghadapi keputusan yang bisa mengubah hidup mereka. Sementara itu, di Washington dan Beijing, dua negara penyumbang utama PBB, belum ada kepastian soal pelunasan tunggakan.

Jika situasi ini terus berlanjut, bukan tak mungkin peran dan bentuk PBB pasca-2025 akan terlihat sangat berbeda. Dari simbol kerja sama global, kini PBB berada di persimpangan antara reformasi atau stagnasi.

Berita Terkait

Presiden Prabowo Disambut Hangat oleh Putra Mahkota Arab Saudi
Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru
Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan
Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel
Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea
Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad
Kerusuhan di Los Angeles, Wali Kota Terapkan Jam Malam Akibat Protes Kebijakan Imigrasi Trump
Hamas Ragukan Seriusnya Ajakan Gencatan Senjata Israel dan AS
Berita ini 6 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 12:31 WIB

Presiden Prabowo Disambut Hangat oleh Putra Mahkota Arab Saudi

Senin, 16 Juni 2025 - 13:20 WIB

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru

Senin, 16 Juni 2025 - 13:00 WIB

Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan

Senin, 16 Juni 2025 - 12:49 WIB

Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:16 WIB

Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea

Berita Terbaru

Internasional

Presiden Prabowo Disambut Hangat oleh Putra Mahkota Arab Saudi

Jumat, 4 Jul 2025 - 12:31 WIB

BMKG Catat Gempa M 4,7 di Laut Talaud, Sulawesi Utara

Daerah

BMKG Catat Gempa M 4,7 di Laut Talaud, Sulawesi Utara

Jumat, 4 Jul 2025 - 10:30 WIB