Paula Verhoeven & Baim Wong : Bab Terakhir dari Sebuah Cinta yang Pernah Besar

mediarelasi.id – Paula Verhoeven, mantan model papan atas yang kini dikenal sebagai ibu dua anak, menerima dengan tenang keputusan cerai dari sang suami, Baim Wong. Sebuah keputusan yang bukan hanya soal hukum, tapi juga tentang hati yang tak lagi bisa bersatu.
Kabar ini mencuat usai sidang terakhir di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Dalam sidang tersebut, Paula dinyatakan bersalah atas pelanggaran berat—perselingkuhan, kata hakim. Tuduhan yang berat dan menyakitkan, yang jadi titik puncak keretakan rumah tangga mereka.
Meski demikian, Paula melalui kuasa hukumnya, Alvon Kurnia Palma, menyatakan menerima putusan tersebut. “Sudah,” jawab Alvon singkat, menggambarkan ketegaran kliennya. Ia menambahkan, tim hukum masih menelaah secara mendalam isi putusan sebelum mengambil langkah lanjutan atau menyampaikan pernyataan resmi.
Tak semua tuntutan Paula dikabulkan. Gugatan nafkah anak Rp80 juta per bulan, nafkah iddah Rp200 juta, dan kompensasi madhiyah Rp800 juta—semuanya ditolak. Namun, pengadilan mengabulkan satu bentuk penghormatan terakhir: nafkah mut’ah sebesar Rp1 miliar, yang harus dibayarkan oleh Baim sebagai bentuk penutup yang sah secara agama.
“Majelis hakim hanya mengabulkan nafkah mut’ah,” tegas Humas PA Jakarta Selatan, Suryana.
Meski sidang berjalan alot, satu hal berhasil disepakati: masa depan anak-anak mereka. Kiano Tiger Wong dan Kenzo Eldrago Wong, buah cinta yang tak pernah salah, akan diasuh bersama. Mereka akan tinggal secara bergantian di rumah masing-masing orang tua—setiap dua minggu sekali.
“Visi mereka sama: anak harus tetap bahagia,” ucap Alvon. Meski tak lagi berjalan beriringan sebagai pasangan, Paula dan Baim tetap memelihara komitmen sebagai orang tua.
Baim, sang aktor dan konten kreator yang dulu kerap tampil harmonis bersama Paula di layar kaca, kini resmi diberi izin menjatuhkan talak satu terhadap mantan istrinya. Sebuah babak berakhir, bukan dengan tepuk tangan, tapi dengan keheningan dan banyak pelajaran.
Apa yang tampak sempurna di luar, seringkali menyimpan luka di dalam. Cinta bisa tumbuh, bisa pula berubah arah. Yang tersisa kini hanyalah kenangan, dan tanggung jawab yang tak pernah boleh terabaikan: menjadi orang tua yang hadir, walau tak lagi bersama.
Responses