“Menurut pandangan kami, model periklanan Meta tidak mematuhi Digital Markets Act,” kata Margrethe Vestager, pemimpin kebijakan kompetisi di Uni Eropa.

Ia melanjutkan, “Kami ingin memberdayakan masyarakat agar mampu mengendalikan data mereka dan memilih lebih sedikit iklan yang lebih ditargetkan.”
Komisi Eropa menjelaskan bagian dari DMA yang dianggap telah dilanggar oleh Meta.
“Berdasarkan pasal 5 (2) DMA, gatekeepers harus meminta persetujuan pengguna untuk menggabungkan data pribadi mereka antara layanan platform inti yang ditunjuk dan layanan lainnya. Jika pengguna menolak persetujuan tersebut, mereka harus memiliki akses alternatif yang kurang dipersonalisasi namun setara. Gatekeepers tidak bisa memaksa penggunaan layanan atau fungsi tertentu dengan syarat persetujuan pengguna.”
Tanggapan Meta
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Meta Matthew Pollard mengatakan, “Langganan tanpa iklan mengikuti arahan pengadilan tertinggi di Eropa dan mematuhi DMA. Kami menantikan dialog konstruktif lebih lanjut dengan Komisi Eropa untuk mengakhiri penyelidikan ini.”
Komisi Eropa menyatakan bahwa mereka telah memberi tahu Meta tentang tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa Meta memiliki kesempatan untuk menanggapi temuan itu.
Jika Meta terbukti melanggar aturan saat penyelidikan selesai tahun depan, Uni Eropa dapat mengenakan denda sebesar 10 persen dari total pendapatan Meta di seluruh dunia. Jumlah tersebut bisa mencapai USD 13,4 miliar berdasarkan pendapatan Meta di 2023.
Bahkan, hukuman denda bisa meningkat hingga 20 persen jika Meta terus menerus melanggar DMA.
Halaman : 1 2