Merayakan Gerak dan Jiwa: Makna Mendalam Hari Tari Sedunia

- Penulis Berita

Selasa, 29 April 2025 - 13:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hari Tari

Hari Tari

mediarelasi.idSetiap tanggal 29 April, dunia merayakan Hari Tari Internasional atau International Dance Day, sebuah perayaan yang tidak hanya menghormati seni tari sebagai ekspresi budaya dan estetika, tetapi juga menekankan kekuatan universal tarian sebagai bahasa tanpa kata yang menyatukan manusia lintas bangsa, usia, dan latar belakang.

Hari Tari pertama kali diperingati pada tahun 1982 oleh Dewan Tari Internasional (CID) di bawah naungan UNESCO. Tanggal ini dipilih untuk menghormati kelahiran Jean-Georges Noverre, seorang reformis tari asal Prancis yang dianggap sebagai “Bapak Tari Balet Modern”. Ia memperjuangkan pentingnya emosi dan narasi dalam tarian, mengubah wajah balet klasik yang kaku menjadi seni yang hidup dan menggetarkan jiwa.

Tarian sebagai Bahasa Universal

Di dunia yang sering kali terpecah oleh perbedaan politik, bahasa, dan ideologi, tarian hadir sebagai jembatan komunikasi yang melampaui batas. Tarian adalah medium purba yang telah hadir sejak manusia pertama kali menemukan irama dan gerak tubuh. Dalam setiap langkah, lompatan, dan putaran, tersimpan kisah: tentang perjuangan, cinta, kesedihan, atau harapan.

Mulai dari tarian tradisional seperti Tari Saman dari Aceh, Kathak dari India, Flamenco dari Spanyol, hingga tarian kontemporer yang tumbuh dari perkotaan modern, semua mencerminkan identitas budaya yang khas dan memperkaya warisan kemanusiaan.

Baca Juga:  Kenaikan Tarif Trump: Apakah Ini Tanda Resesi Ekonomi AS?

Tema Hari Tari 2025: “Dancing for Peace”

Untuk tahun 2025, tema Hari Tari Internasional mengangkat pesan “Dancing for Peace”, menyerukan agar seni tari menjadi ruang refleksi dan harapan di tengah dunia yang kerap dilanda konflik. Melalui tarian, seniman di seluruh dunia menyuarakan perdamaian, keadilan sosial, dan harmoni.

Berbagai komunitas tari, mulai dari sanggar kecil di desa hingga akademi besar di kota, menggelar pertunjukan, lokakarya, dan parade yang menampilkan kekayaan gerak lokal dan kolaborasi lintas budaya. Festival tari virtual dan siaran langsung dari berbagai penjuru dunia juga memungkinkan siapa pun untuk ikut serta merayakan hari ini dari rumah masing-masing.

Tarian dan Kesehatan Mental

Dalam beberapa tahun terakhir, tarian juga semakin diakui sebagai bagian dari terapi kesehatan mental dan pemulihan trauma. Menari bukan hanya ekspresi seni, tapi juga katarsis emosional. Banyak studi menunjukkan bahwa tarian dapat meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi stres, bahkan membantu mengatasi depresi dan kecemasan.

Baca Juga:  Proses Konklaf dan Link Conclave 2025: Holy Mass

Di banyak negara, tarian kini dimasukkan dalam kurikulum pendidikan sebagai sarana untuk membentuk karakter, kedisiplinan, dan empati sosial anak-anak. Gerak yang terstruktur namun kreatif membangun koneksi tubuh dan pikiran yang sehat.

Tantangan dan Harapan

Namun, di balik gemerlap panggung dan sorotan, para pekerja seni tari juga menghadapi berbagai tantangan, mulai dari akses terhadap dana dan fasilitas, pengakuan profesi, hingga kelangsungan seni tari tradisional yang tergerus zaman.

Hari Tari menjadi momentum untuk mendorong pemerintah dan masyarakat lebih menghargai profesi penari dan mendukung pelestarian budaya gerak yang tak ternilai ini.

Kesimpulan

Hari Tari Sedunia bukan sekadar hari untuk menari, tetapi hari untuk merenung—tentang siapa kita, dari mana kita berasal, dan bagaimana kita bisa bersatu melalui gerak tubuh yang mengandung begitu banyak makna. Tarian adalah napas budaya, denyut sejarah, dan cermin peradaban manusia. Dalam setiap langkah, tersimpan potensi untuk menyembuhkan, menyatukan, dan menginspirasi.

Jadi, di Hari Tari ini, mari buka ruang di hati dan tubuh kita untuk menari—bukan hanya di atas panggung, tetapi juga dalam kehidupan.

Berita Terkait

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru
Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan
Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel
Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea
Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad
Kerusuhan di Los Angeles, Wali Kota Terapkan Jam Malam Akibat Protes Kebijakan Imigrasi Trump
Hamas Ragukan Seriusnya Ajakan Gencatan Senjata Israel dan AS
PBB di Ambang Perombakan Besar: Pemangkasan Anggaran, Ribuan Pegawai Terancam
Berita ini 0 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 13:20 WIB

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru

Senin, 16 Juni 2025 - 13:00 WIB

Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan

Senin, 16 Juni 2025 - 12:49 WIB

Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:16 WIB

Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea

Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:16 WIB

Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad

Berita Terbaru

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Teknologi dan Sains

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Kamis, 26 Jun 2025 - 13:47 WIB