mediarelasi.id – Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah, Maman Abdurrahman, menyoroti dominasi perempuan dalam pengelolaan UMKM nasional. Data menunjukkan bahwa lebih dari 64 persen pelaku UMKM di Indonesia merupakan perempuan, menjadikan mereka pilar penting dalam struktur ekonomi sektor informal.
Dalam pertemuan bersama Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI), Menteri Maman menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi organisasi tersebut dalam memperkuat kapasitas pelaku usaha perempuan, khususnya di kalangan Muslimah.
“Kontribusi perempuan terbukti vital dalam menjaga stabilitas dan kemandirian ekonomi nasional. Peran ini perlu terus diperkuat melalui kebijakan yang inklusif dan transformasi ekonomi yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Salah satu tantangan utama yang disorot adalah rendahnya tingkat digitalisasi UMKM. Dari sekitar 65 juta unit UMKM, hanya 12 persen yang telah memanfaatkan teknologi digital secara optimal. Angka ini menunjukkan adanya kesenjangan transformasi yang signifikan.
Menteri Maman menekankan bahwa adopsi teknologi bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan akses pasar—termasuk ke skala global.
“Digitalisasi adalah kunci percepatan pertumbuhan usaha. Teknologi harus menjadi penggerak utama bagi UMKM dalam meningkatkan nilai tambah dan memperluas jangkauan layanan,” tegasnya.
