mediarelasi.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, berjanji menuntaskan program listrik desa (Lisdes) di seluruh pelosok Indonesia dalam waktu lima tahun ke depan. Langkah ini bertujuan memastikan setiap desa mendapatkan akses listrik yang memadai dan berkelanjutan.
Program Lisdes menargetkan elektrifikasi untuk 5.758 desa yang hingga kini belum terjangkau jaringan listrik. Pemerintah merencanakan pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas total 394 MW dan pemasangan sambungan listrik ke sekitar 780 ribu rumah tangga.
“Perintah dari Presiden Prabowo jelas: kita harus segera membuka akses listrik ke desa-desa yang masih gelap,” ujar Bahlil saat konferensi pers, Kamis (29/5/2025).
Bahlil menegaskan bahwa energi bukan hanya soal kebutuhan dasar, tetapi juga soal keadilan dan pemerataan. “Listrik adalah hak warga negara yang harus dipenuhi oleh negara,” tegasnya.
Untuk merealisasikan program ini, dibutuhkan investasi sekitar Rp50 triliun. Menteri ESDM melihat ini sebagai peluang bagi investor untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam menciptakan energi yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Mengenang masa kecilnya di Maluku Tengah, Bahlil bercerita tentang kegelapan yang menyelimuti kampung halamannya saat itu, dimana lampu berasal dari pelita minyak tanah. “Saya lahir dan tumbuh tanpa listrik, dan saya tak ingin ada anak-anak lain yang merasakan hal serupa,” ucapnya dengan penuh haru.
Program Lisdes yang dijalankan PLN ini sudah berhasil melistriki 83.693 desa dan kelurahan hingga akhir 2024. Targetnya, seluruh desa di Indonesia bisa menikmati layanan listrik 24 jam penuh dalam waktu dekat.