Menkomdigi Tegaskan Pentingnya Ruang Siber dalam Menjaga Kedaulatan Bangsa

- Penulis Berita

Jumat, 30 Mei 2025 - 08:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siber

Siber

mediarelasi.idMenteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyoroti perubahan bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang kini meluas ke dunia maya. Menurutnya, pertahanan negara tidak lagi terbatas pada ranah fisik seperti daratan, lautan, atau udara, melainkan juga mencakup ruang siber.

“Transformasi digital yang berlangsung begitu cepat telah menjadikan ruang siber sebagai medan strategis yang tak kalah penting dalam menjaga kedaulatan nasional,” ungkap Meutya pada Kamis (29/5/2025).

Ia menyebut ruang siber sebagai elemen vital dalam sistem pertahanan modern. Menurut Meutya, keberlangsungan dan keamanan ruang digital harus menjadi perhatian bersama karena berpengaruh langsung terhadap masa depan Indonesia.

Baca Juga:  Ketua KPK Serahkan Keputusan Pemanggilan dan Penahanan Hasto Kristiyanto kepada Penyidik

“Ruang digital adalah nadi pertahanan era kini. Menjaganya berarti memastikan keberlangsungan bangsa,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Meutya juga mengangkat isu serius terkait penyebaran informasi palsu yang marak terjadi di dunia digital. Ia mengklasifikasikan hoaks ke dalam tiga jenis utama yang masing-masing membawa ancaman tersendiri.

Pertama, misinformasi—informasi salah yang tersebar tanpa unsur kesengajaan. Kedua, disinformasi—informasi palsu yang disebarkan secara sadar untuk menyesatkan publik. Dan ketiga, malinformasi—informasi yang sebenarnya benar, tetapi disampaikan dengan niat buruk untuk merugikan pihak tertentu.

Baca Juga:  Presiden Prabowo Jadwalkan Pertemuan dengan PM Australia Anthony Albanese di Jakarta

Meutya menekankan bahwa ketiga bentuk penyimpangan informasi ini harus ditanggapi secara serius agar tidak memicu perpecahan di masyarakat.

“Hoaks bukan sekadar gangguan komunikasi. Ia bisa menjadi alat untuk merusak fondasi ideologi, memperuncing ketegangan politik, dan melemahkan solidaritas sosial,” pungkasnya.

Berita Terkait

Wapres Tak Akan Permanen Berkantor di Papua, Tapi Bisa Lakukan Kunjungan Kerja
Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa
Raja Juli Antoni Ingin Standar Keamanan Pendakian Gunung Diperketat
Sunway Medical Centre Perluas Layanan untuk Pasien Indonesia dengan Kantor Penghubung di Jakarta
Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN
Sufmi Dasco, Sosok Tenang di Balik Banyak Solusi Politik
Gibran Blusukan ke Blitar, Ziarah ke Makam Bung Karno Jadi Awal Kunjungan
Disiksa Berjam-jam! Begini Ketatnya Uji Ketahanan iPhone di Lab Apple
Berita ini 4 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 11:45 WIB

Wapres Tak Akan Permanen Berkantor di Papua, Tapi Bisa Lakukan Kunjungan Kerja

Jumat, 4 Juli 2025 - 10:19 WIB

Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:40 WIB

Raja Juli Antoni Ingin Standar Keamanan Pendakian Gunung Diperketat

Kamis, 26 Juni 2025 - 14:04 WIB

Sunway Medical Centre Perluas Layanan untuk Pasien Indonesia dengan Kantor Penghubung di Jakarta

Kamis, 26 Juni 2025 - 13:47 WIB

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Berita Terbaru