Mengenal World App dan Bahayanya

World App

mediarelasi.idWorld App adalah aplikasi digital yang dirancang untuk menyediakan identitas digital terverifikasi melalui biometrik mata, serta dompet kripto dan akses ke aplikasi mini. Aplikasi ini dikembangkan oleh Tools for Humanity, sebuah perusahaan yang didirikan oleh Sam Altman, CEO OpenAI, dan Alex Blania. World App bertujuan untuk membedakan manusia dari bot AI dalam ekosistem digital yang semakin kompleks.

World App berfungsi sebagai dompet digital dan platform verifikasi identitas yang memungkinkan pengguna untuk membuktikan bahwa mereka adalah manusia nyata tanpa mengungkapkan informasi pribadi seperti nama atau alamat email. Proses verifikasi dilakukan melalui perangkat biometrik bernama Orb, yang memindai pola iris mata pengguna untuk menghasilkan kode iris unik yang disebut IrisCode. IrisCode ini disimpan secara lokal di perangkat pengguna dan tidak pernah disimpan di server perusahaan. Setelah verifikasi, pengguna menerima World ID yang dapat digunakan untuk otentikasi di berbagai aplikasi dan layanan digital.


🧠 Teknologi di Balik World App

  • Orb: Perangkat pemindai iris berbentuk bola yang digunakan untuk memverifikasi identitas pengguna. Setelah pemindaian, gambar iris dihapus dan hanya IrisCode yang disimpan. Proses ini menggunakan teknologi enkripsi dan bukti tanpa pengetahuan (zero-knowledge proof) untuk memastikan privasi pengguna
  • World ID: Identitas digital yang dihasilkan dari verifikasi biometrik, memungkinkan pengguna untuk membuktikan bahwa mereka adalah manusia nyata tanpa mengungkapkan informasi pribadi.
  • World App: Aplikasi yang digunakan untuk menyimpan World ID, mengelola aset digital, dan mengakses aplikasi mini.
  • Worldcoin (WLD): Mata uang kripto yang dapat digunakan dalam jaringan World, termasuk untuk membayar biaya transaksi dan sebagai insentif bagi pengguna yang melakukan verifikasi.

🌐 Penyebaran Global dan Isu Regulasi

Sejak diluncurkan, World App telah diperkenalkan di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, dengan pembukaan gerai fisik di kota-kota seperti San Francisco, Los Angeles, dan Austin. Namun, proyek ini menghadapi tantangan regulasi di beberapa negara. Misalnya, di Spanyol, regulator perlindungan data (AEPD) telah menghentikan sementara operasi Worldcoin karena kekhawatiran mengenai pengumpulan data biometrik tanpa persetujuan yang jelas dan transparansi yang kurang.

Di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga telah membekukan operasional World App karena masalah serupa, termasuk potensi pelanggaran terhadap perlindungan data pribadi dan keamanan siber.


🔐 Privasi dan Keamanan Data

World App mengklaim bahwa mereka menerapkan prinsip “Personal Custody”, yang berarti data biometrik pengguna disimpan secara lokal di perangkat dan tidak pernah disalin ke server perusahaan. Selain itu, penggunaan teknologi bukti tanpa pengetahuan memastikan bahwa identitas pengguna tetap anonim saat melakukan verifikasi.

Namun, meskipun klaim tersebut, beberapa ahli keamanan dan privasi tetap mengingatkan tentang potensi risiko, seperti kemungkinan penyalahgunaan data biometrik dan tantangan dalam memastikan kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data di berbagai negara.


💬 Kesimpulan

World App menawarkan pendekatan inovatif dalam verifikasi identitas digital dan pengelolaan aset kripto, dengan fokus pada membedakan manusia dari bot AI. Namun, tantangan regulasi dan isu privasi data menjadi hambatan signifikan dalam adopsi globalnya. Penting bagi pengguna untuk memahami implikasi privasi dan regulasi sebelum memutuskan untuk menggunakan aplikasi ini.

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *