mediarelasi.id – Pernah membayangkan berjalan di tengah sawah saat matahari pagi baru terbit, ditemani angin lembut dan suara burung? Nuansa seperti itulah yang ingin disampaikan oleh “pastorale”.
Berakar dari istilah Italia dan Prancis, “pastorale” merujuk pada gambaran pedesaan yang damai dan alami. Baik dalam musik maupun seni rupa, tema ini menggambarkan ketenangan hidup di desa, jauh dari hiruk-pikuk kota.
Musik bergaya pastorale biasanya bertempo lambat dan mengalun lembut, menghadirkan rasa rileks dan nyaman. Sementara dalam seni lukis, banyak seniman menuangkan pemandangan ladang terbuka, penggembala, atau momen tenang di bawah pepohonan rindang.
Menariknya, konsep pastorale juga hidup dalam budaya Indonesia. Salah satu contohnya hadir dalam syair lagu keroncong yang begitu menggambarkan kesejukan desa:
“Di mana batang bambu melunglai lelah-lelah…
Menggantang bayang, di atas kaca yang menggenang gemilang.”
Karya seperti ini membuktikan bahwa suasana pastorale bersifat universal—mampu melampaui batas budaya dan menyentuh sisi emosional manusia yang merindukan kedamaian.











