Max Keiser: BRICS Siapkan Stablecoin Berbasis Emas, Siap Tantang Dolar

Max Keiser: BRICS Siapkan Stablecoin Berbasis Emas, Siap Tantang Dolar

mediarelasi.id Pakar kripto sekaligus penasihat Presiden El Salvador Nayib Bukele, Max Keiser, kembali mengguncang diskusi global dengan prediksinya mengenai masa depan mata uang digital. Keiser percaya bahwa Stablecoin berbasis emas akan menjadi senjata utama BRICS dalam menantang dominasi dolar AS di panggung perdagangan internasional.

Mengutip News.bitcoin.com, Selasa (25/3/2025), Keiser mengungkapkan pandangannya melalui media sosial pribadinya. Menurutnya, jika Amerika Serikat mendorong Stablecoin berbasis USD untuk mempertahankan hegemoninya, maka Rusia, Tiongkok, dan India akan merespons dengan meluncurkan Stablecoin yang didukung oleh emas sebagai bentuk perlawanan.

“BRICS, terutama Rusia, Tiongkok, dan India, akan melawan setiap upaya AS untuk memperkenalkan Stablecoin hegemonik berbasis dolar dengan meluncurkan alternatif berbasis emas,” ujar Keiser.

Mengapa Stablecoin Emas Bisa Jadi Pilihan?
Keiser berpendapat bahwa banyak negara akan lebih memilih Stablecoin berbasis emas karena memberikan perlindungan terhadap inflasi dan tidak memperkuat dominasi ekonomi AS. India, misalnya, sudah menjalankan standar emas secara de facto, sementara negara-negara Muslim memiliki aturan Syariah yang lebih cenderung memilih emas dibandingkan mata uang berbasis bunga seperti dolar.

“India secara tidak langsung sudah mengikuti standar emas, dan hukum Syariah di banyak negara Muslim akan lebih memilih emas dibandingkan dengan mata uang berbasis riba seperti USD,” tambahnya.

BRICS & Mimpi Mata Uang Berbasis Emas
Wacana BRICS mengembangkan mata uang berbasis emas bukanlah hal baru. Pada tahun 2023, konsep “token terpadu BRICS” sempat menjadi perbincangan hangat di antara negara-negara anggotanya. Banyak ekonom, termasuk Jim Rickards, memperkirakan bahwa mata uang berbasis emas ini akan mengguncang dolar AS, terutama di tengah inflasi dan depresiasi nilai tukar yang terus menggerogoti ekonomi Amerika.

Namun, proyek ambisius ini belum terwujud. Salah satu faktor penghambat adalah ancaman dari mantan Presiden AS Donald Trump, yang berjanji akan memberlakukan tarif dagang 100% terhadap negara-negara BRICS jika mereka nekat menciptakan mata uang sendiri dan menggunakan sistem pembayaran alternatif di luar dolar AS.

Meski demikian, dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, BRICS tampaknya tidak akan berhenti mencari cara untuk membangun sistem keuangan yang lebih mandiri. Apakah Stablecoin berbasis emas akan menjadi game-changer dalam perang mata uang digital global?

Hanya waktu yang bisa menjawab.

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *