mediarelasi.id – Ketika Marcus Thuram absen, Inter Milan seperti kehilangan identitasnya. Tiga kekalahan tanpa mampu mencetak satu gol pun sebelum laga melawan Barcelona di leg pertama jadi bukti bahwa peran striker asal Prancis ini tidak tergantikan. Kembalinya Thuram pun langsung menghidupkan kembali semangat tim asuhan Simone Inzaghi.
Dari sisi statistik, perbedaan performa tim sangat mencolok. Bersama Thuram, Inter mampu mencetak rata-rata 2,3 gol per pertandingan. Tanpa kehadirannya, angka itu merosot drastis menjadi hanya 0,3 gol. Ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan nyata akan pengaruh besar yang ia berikan.
Namun kontribusi Thuram tidak terbatas pada mencetak gol atau memberikan assist. Keberadaannya di lini depan memberikan ruang dan opsi taktis yang membuat serangan Inter jauh lebih berbahaya. Sebaliknya, ketika Arnautovic atau Taremi mengambil alih peran, kualitas lini depan merosot drastis.
Musim ini, Thuram telah mengemas 18 gol dan 9 assist, menjadikannya salah satu pemain paling produktif di skuad. Bahkan kontribusinya juga terasa dalam hal perolehan poin. Dengan Thuram di lapangan, Inter mencatat rata-rata 2,2 poin per laga. Saat ia absen, angka tersebut turun menjadi 1,0 poin per pertandingan.
Di kompetisi Eropa, kontribusi Thuram juga tak kalah penting. Gol-golnya menjadi penentu di laga-laga krusial seperti saat menghadapi Young Boys dan Feyenoord. Ketajamannya menjadi pembeda antara menang tipis atau kehilangan poin.
Marko Arnautovic memang telah menyumbangkan tujuh gol dan dua assist, tapi inkonsistensi akibat cedera membuatnya sulit menjadi solusi jangka panjang. Sementara Mehdi Taremi belum mampu memenuhi ekspektasi. Dari tiga gol dan delapan assist-nya, sebagian besar terjadi di pertandingan yang kurang menentukan.
Satu-satunya gol Taremi yang benar-benar berpengaruh datang saat Inter kalah dari AC Milan di ajang Supercoppa Italiana. Di laga-laga besar lainnya, ia justru tidak terlihat kontribusinya.
Tanpa Thuram, produktivitas gol Inter anjlok secara drastis. Bahkan Joaquin Correa yang diharapkan jadi alternatif lain, juga gagal menunjukkan performa memuaskan dengan hanya satu gol dan empat assist dari 18 penampilan.
Simone Inzaghi tentu menyadari ketergantungan timnya terhadap sosok Thuram. Jika tidak segera mencari alternatif sepadan, musim depan bisa menjadi tantangan besar—terutama jika Thuram kembali absen karena cedera atau rotasi.