mediarelasi.id – Google mencatat peningkatan signifikan dalam pencarian frasa “how to become Catholic” di seluruh dunia menyusul wafatnya Paus Fransiskus pada Selasa (21/4/2025). Data menunjukkan lonjakan sebesar 373 persen pada pekan yang sama, dimulai dari Minggu (20/4/2025) hingga Sabtu (26/4/2025), bertepatan dengan perayaan Paskah dan prosesi pemakaman Paus.
Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun dan terakhir muncul di hadapan publik saat memimpin Misa Hari Raya Paskah. Prosesi pemakamannya digelar pada Sabtu (26/4/2025) di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma.
Menurut laporan Zenit News (13/5/2025), peningkatan pencarian ini menandai respons global yang tidak biasa terhadap wafatnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut. Magdalena Petrusic, analis dari Vatican Tickets & Tours, mencatat bahwa pola pencarian tidak menunjukkan minat pada pariwisata atau ziarah, melainkan terkait proses konversi agama.
“Lonjakan data kali ini bukan pada pencarian destinasi atau acara, melainkan pada langkah-langkah menjadi penganut Katolik,” ujar Petrusic dalam laporan tersebut.
Kepemimpinan Paus Fransiskus selama menjabat kerap dikaitkan dengan isu-isu sosial, seperti keadilan ekologis, solidaritas terhadap kaum termarjinalkan, serta pendekatan pastoral yang menekankan kasih dan pelayanan.
Sementara itu, laporan The Quiet Revival dari Bible Society menunjukkan tren pertumbuhan minat terhadap agama Kristen di kalangan generasi muda, khususnya usia 18–34 tahun. Pada tahun 2018, hanya 23 persen dari kelompok ini menyatakan minat terhadap praktik Katolik. Angka tersebut meningkat menjadi 41 persen pada tahun 2024.
Dr. Alina Meredith, sosiolog agama dari Universitas Oxford, menyatakan bahwa peningkatan ini mencerminkan pergeseran pola spiritual generasi muda yang lebih selektif terhadap bentuk ekspresi iman.
“Yang terlihat bukan penolakan terhadap keyakinan, melainkan penolakan terhadap praktik yang tidak bermakna secara personal atau sosial,” ujar Meredith.
Catatan CatholicVote menyebutkan sejumlah keuskupan di Amerika Serikat dan Prancis mengalami peningkatan partisipasi dalam Misa malam, dengan rekor jumlah umat yang secara resmi bergabung ke dalam Gereja. Fenomena ini menunjukkan bahwa minat terhadap Katolik tidak hanya tercermin secara daring, tetapi juga melalui partisipasi langsung dalam ritual keagamaan.