Komite Olimpiade Indonesia Siapkan Langkah untuk Generasi Muda

mediarelasi.id – Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) mengambil langkah kreatif untuk menyebarkan semangat Olympism kepada generasi muda dengan menggelar diskusi inspiratif bertajuk “The Olympian Journey.” Acara ini digelar Kamis, 28 November 2024, di @America Pacific Place, Jakarta, berkolaborasi dengan Kedutaan Besar AS dan Garudaku Academy. Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak muda semakin termotivasi untuk meraih mimpi menjadi atlet kelas dunia dan mengharumkan nama Indonesia di panggung Olimpiade.
Bagi seorang atlet, menjadi Olympian adalah impian tertinggi yang sulit dicapai. Olimpiade Paris 2024 menjadi salah satu bukti bahwa hanya yang terbaik yang bisa berlaga. Dari Indonesia, hanya 29 atlet yang berhasil mengamankan tempat di ajang olahraga paling prestisius itu.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari, menegaskan pentingnya kegiatan seperti ini untuk membangun pemahaman tentang Olympism di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda.
Ia percaya bahwa sosialisasi nilai-nilai Olimpiade dapat mencetak lebih banyak Olympian di masa depan, terutama jika disebarluaskan secara konsisten ke berbagai lapisan masyarakat.
“Kegiatan ini adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa semangat Olympism tertanam dalam jiwa anak-anak muda Indonesia. Saya yakin acara seperti ini akan berdampak positif, terutama bagi mereka yang memiliki minat di bidang olahraga,” ujar Raja Sapta.
Diskusi ini menghadirkan dua Olympian yang membagikan pengalaman inspiratif mereka: Rifda Irfanaluthfi, atlet senam pertama Indonesia yang mencatat sejarah di Olimpiade Paris 2024, dan Maryam March Maharani, judoka putri yang menjadi pembawa bendera Indonesia di upacara pembukaan Olimpiade tersebut.
Rifda berbicara tentang perjuangannya tampil di Paris meski menghadapi cedera serius pada meniskus dan ACL. Ia menyebut nilai-nilai Olimpiade seperti disiplin dan ketangguhan mental sebagai kunci yang membantunya tetap teguh menghadapi tantangan besar. Bagi Rifda, tampil di Olimpiade adalah impian yang harus diwujudkan, meski harus melewati rintangan berat.
“Disiplin dan mental yang tangguh selalu menjadi pedoman saya. Meski cedera, saya tetap ingin menyelesaikan apa yang sudah saya perjuangkan selama ini, yaitu tampil di Olimpiade,” ungkap Rifda.
Sementara itu, Rani, judoka yang berhasil lolos ke Olimpiade setelah 32 tahun, membagikan kisah tentang peran penting dukungan dari keluarga, pelatih, dan teman-teman sebagai sumber motivasi. Di Paris, ia berhasil melampaui pencapaian Olympian judo Indonesia sebelumnya dengan mencapai babak 16 besar. Menurut Rani, kehadiran support system adalah salah satu kekuatan terbesar yang membantunya terus bersemangat.
Dalam diskusi tersebut, Ketua Persatuan Senam Indonesia (Persani), Ita Yuliati, turut berbicara mengenai persiapan teknis dan mental yang dilakukan untuk membawa senam Indonesia ke pentas Olimpiade. Ia mengungkapkan perjuangan panjang Rifda bersama federasi untuk mencetak sejarah sebagai atlet senam pertama Indonesia di Olimpiade.
“Dukungan yang kuat adalah kunci untuk mewujudkan mimpi ini. Kami berharap kisah Rifda dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menjadikan nilai-nilai Olimpiade sebagai pedoman hidup,” jelas Ita.
Selain memotivasi, diskusi ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan rencana ke depan, termasuk persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia FIG Artistic 2025 di Jakarta. Dengan kolaborasi antara NOC Indonesia, NOA Indonesia, US Embassy, dan Garudaku Academy, semangat Olympism diharapkan terus berkembang, menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk meraih mimpi besar di dunia olahraga.
Responses