Ketua OJK: Ekonomi Daerah Kunci Hadapi Guncangan Global Akibat Kebijakan Tarif AS

- Penulis Berita

Selasa, 29 April 2025 - 10:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

OJK

OJK

mediarelasi.idKetua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyerukan penguatan peran industri jasa keuangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sebagai strategi menghadapi tekanan global, terutama imbas kebijakan tarif tinggi dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Mahendra menyampaikan seruan tersebut dalam Konferensi Nasional Pengembangan Ekonomi Daerah yang digelar di Hotel Double Tree Hilton, Jakarta, Senin (28/4/2025). Ia menekankan pentingnya menjadikan ekonomi lokal sebagai pilar utama dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional di tengah gejolak internasional.

“Fokus kita sekarang harus beralih ke dalam negeri, terutama ke daerah. Setiap provinsi, kabupaten, hingga kota memiliki peran vital dalam menopang perekonomian secara keseluruhan. Diversifikasi pertumbuhan menjadi kunci,” ujar Mahendra.

Baca Juga:  Trump Luncurkan Proyek Pertahanan 'Golden Dome' Senilai USD 175 Miliar

Langkah ini, menurutnya, menjadi sangat penting menyusul revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh Dana Moneter Internasional (IMF). Pada April 2025, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan global dari 3,3% menjadi 2,8%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga diperkirakan melemah dari 5,1% menjadi 4,7% untuk tahun 2025 dan 2026.

Pemangkasan ini disebut-sebut sebagai imbas dari kebijakan proteksionis Pemerintah AS di bawah Trump, yang kembali menerapkan tarif impor tinggi sebagai bentuk pengetatan perdagangan luar negeri.

Baca Juga:  Kenaikan Tarif Trump: Apakah Ini Tanda Resesi Ekonomi AS?

Dalam kondisi seperti ini, Mahendra menilai bahwa ketergantungan pada sektor-sektor pertumbuhan tradisional sudah tidak cukup. Ia mendorong industri jasa keuangan agar lebih adaptif dan memperluas kontribusinya ke sektor-sektor produktif di berbagai wilayah Indonesia.

“Ini bukan hanya tentang ekonomi nasional secara makro, tapi tentang bagaimana setiap daerah bisa menjadi pusat pertumbuhan baru. Bila berhasil, kita tidak akan mudah goyah meski situasi global berubah cepat,” tegasnya.

Berita Terkait

Lemhannas Analisis Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Ketahanan Nasional dan Ekonomi RI
MBG Mentah Saat Libur Sekolah Belum Ada Keputusan Resmi
TNI AL Amankan Upaya Penyelundupan Puluhan Ribu Benih Lobster di Sumbawa
RUPST 2025: Lippo Karawaci Umumkan Direksi dan Komisaris Baru, Catat Kinerja Positif di 2024
Ketegangan Iran-Israel Bayangi Pasar, Sektor Energi dan Emas Jadi Sorotan
Rosan Roeslani: Investasi Diproyeksikan Jadi Lokomotif Baru Ekonomi Nasional
Prabowo dan Presiden AS Trump Gelar Pembicaraan Lewat Telepon, Bahas Kerja Sama dan Stabilitas Global
Jemaah Haji Indonesia Tuai Apresiasi Internasional atas Ketertiban dan Disiplin
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 13:44 WIB

Lemhannas Analisis Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Ketahanan Nasional dan Ekonomi RI

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:37 WIB

MBG Mentah Saat Libur Sekolah Belum Ada Keputusan Resmi

Rabu, 18 Juni 2025 - 09:31 WIB

TNI AL Amankan Upaya Penyelundupan Puluhan Ribu Benih Lobster di Sumbawa

Senin, 16 Juni 2025 - 13:14 WIB

RUPST 2025: Lippo Karawaci Umumkan Direksi dan Komisaris Baru, Catat Kinerja Positif di 2024

Senin, 16 Juni 2025 - 12:44 WIB

Ketegangan Iran-Israel Bayangi Pasar, Sektor Energi dan Emas Jadi Sorotan

Berita Terbaru

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Teknologi dan Sains

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Kamis, 26 Jun 2025 - 13:47 WIB