mediarelasi.id– Harapan AC Milan untuk tampil di kompetisi Eropa musim depan resmi sirna setelah kalah 1-3 dari AS Roma dalam lanjutan pekan ke-37 Serie A, Minggu (18/5/2025) waktu setempat. Kekalahan ini membuat Rossoneri dipastikan finis di luar zona Eropa, sekaligus memperpanjang daftar hasil buruk mereka di akhir musim.
Bermain di Stadio Olimpico, Milan dipaksa tampil dengan 10 pemain sejak menit ke-21 usai Santiago Gimenez menerima kartu merah langsung akibat pelanggaran terhadap Gianluca Mancini. Keputusan wasit tersebut diambil setelah tinjauan VAR, yang kemudian memicu protes dari kubu Milan.
Pelatih Milan, Sergio Conceicao, menyayangkan keputusan tersebut. Menurutnya, insiden itu serupa dengan pelanggaran yang terjadi pada final Coppa Italia, yang tidak mendapat respons dari VAR. “Saya tidak bilang kartu merah tak layak, tapi standar penerapannya tidak konsisten,” ujarnya seperti dikutip dari Football Italia.
AS Roma membuka keunggulan pada menit ke-3 lewat sundulan Mancini menyambut umpan sepak pojok Matias Soule. Milan sempat menyamakan kedudukan melalui Joao Felix memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Alex Jimenez. Namun, Roma kembali memimpin lewat tendangan bebas Leandro Paredes yang gagal diantisipasi kiper Mike Maignan. Gol ketiga Giallorossi dicetak Bryan Cristante melalui sepakan keras dari luar kotak penalti.
Milan tampil dominan dalam penguasaan bola di babak pertama, namun kesulitan membongkar pertahanan Roma setelah kehilangan satu pemain. Conceicao mengakui bahwa timnya tampil maksimal, tetapi kehilangan kontrol setelah kartu merah Gimenez.
“Kami mencoba segalanya. Luka (Jovic) dan Rafa (Leão) punya peluang, tapi kami kehilangan tenaga dan tidak mampu menjaga konsentrasi,” ujar pelatih asal Portugal itu.
Di babak kedua, Conceicao juga dikeluarkan dari lapangan karena protes keras terhadap wasit. Ia dipastikan tidak akan mendampingi tim di laga terakhir musim ini. Meski enggan mengonfirmasi, ia memberi sinyal bahwa laga melawan Roma bisa jadi pertandingan terakhirnya bersama Milan.
“Saya kecewa karena tidak bisa bersama tim. Hanya karena saya meminta dihormati, saya dikeluarkan,” katanya.
Conceicao menilai bahwa sejak kedatangannya, performa tim sebenarnya menunjukkan tren positif. “Kami memang tidak mencapai target, tapi secara statistik sejak saya datang, kami berada di level yang cukup untuk zona Liga Champions,” tegasnya.
Namun, ia juga mengakui bahwa Milan gagal di momen-momen penting. “Kami juara Supercoppa dan ke final Coppa Italia. Tapi kami tidak berhasil menyelesaikan musim dengan hasil maksimal. Untuk klub sebesar Milan, ini tentu belum cukup,” tutupnya.
Dengan satu laga tersisa, Milan kini berada di luar tujuh besar dan tidak lagi memiliki peluang lolos ke Liga Champions, Liga Europa, maupun Conference League. Ini akan menjadi musim pertama Rossoneri absen dari kompetisi Eropa sejak 2020.