Kejatuhan Popularitas Manchester United dan Penolakan dari Sebastian Hoeness

Kejatuhan Popularitas Manchester United dan Penolakan dari Sebastian Hoeness

mediarelasi.id – Manchester United, salah satu klub sepak bola terbesar di dunia, sedang menghadapi tekanan berat seiring dengan meredupnya popularitas mereka di pentas global. Dulu, nama besar Setan Merah tak tergoyahkan, tetapi belakangan, serangkaian masalah internal dan kinerja buruk di lapangan membuat tim ini tak lagi menakutkan seperti dulu. Salah satu indikasi dari merosotnya daya tarik MU adalah penolakan yang mereka terima dari pelatih asal Jerman, Sebastian Hoeness, yang memilih untuk tetap bersama Stuttgart meski mendapat tawaran dari klub Inggris tersebut.

Penurunan Performa Manchester United

Pada akhir musim 2023/2024, Manchester United berada dalam situasi yang kritis. Kegagalan mereka untuk menembus zona Liga Champions dan hampir terlewatnya kesempatan untuk lolos ke Liga Europa menunjukkan betapa besarnya masalah yang dihadapi klub. Meskipun pada akhirnya MU berhasil menjuarai Piala FA dengan kemenangan mengejutkan atas rival sekota, Manchester City, performa keseluruhan tim di liga domestik jauh dari memuaskan.

Keputusan untuk mempertahankan Erik ten Hag sebagai manajer datang di tengah rumor bahwa MU telah menghubungi beberapa pelatih lain untuk menggantikannya. Salah satu nama yang disebut-sebut adalah Sebastian Hoeness, yang memiliki reputasi gemilang di Jerman, terutama setelah berhasil menyelamatkan Stuttgart dari degradasi dan membawa klub tersebut ke prestasi yang jauh lebih baik di musim berikutnya.

Penolakan dari Sebastian Hoeness

Dalam laporan dari media Jerman Bild, Manchester United dikabarkan melakukan pendekatan kepada Hoeness di tengah pertimbangan mereka untuk mendepak Ten Hag.

Meskipun manajemen MU terkesan dengan pencapaian Hoeness di Stuttgart, di mana ia berhasil mempertahankan posisi klub di Bundesliga melalui kemenangan besar di babak playoff degradasi dan kemudian memimpin timnya meraih posisi runner-up pada musim berikutnya, pelatih tersebut akhirnya menolak tawaran dari Setan Merah.

Keputusan Hoeness untuk menolak pinangan MU menjadi sorotan karena jarang ada pelatih yang berani menolak tawaran dari klub sebesar Manchester United. Sejak mengambil alih Stuttgart pada April 2023, Hoeness tidak hanya berhasil menstabilkan performa tim, tetapi juga membawa perubahan signifikan. Stuttgart mencetak 78 gol dalam 34 pertandingan dan hanya kebobolan 39 gol, menjadikannya tim dengan rekor pertahanan terbaik kedua di liga.

Hal ini menandakan bahwa Hoeness memiliki visi jangka panjang untuk Stuttgart dan lebih memilih untuk terus mengembangkan tim yang sudah ia bentuk ketimbang mengambil alih klub dengan tekanan tinggi seperti Manchester United, yang sedang dalam periode transisi dan penuh tantangan.

Dampak pada Reputasi Manchester United

Penolakan dari Hoeness ini dianggap sebagai tanda bahwa daya tarik Manchester United mungkin tidak lagi sebesar dulu. Klub yang pernah menjadi impian banyak pelatih dan pemain top kini tampak mengalami penurunan pamor di mata sejumlah pelatih papan atas. Faktor ini dapat dikaitkan dengan beberapa aspek, termasuk masalah internal klub, ketidakpastian di level manajemen, dan kegagalan mereka untuk tampil konsisten di kompetisi besar.

Pada masa kejayaannya, nama Manchester United sangat disegani di Eropa. Siapa yang tidak kenal dengan kesuksesan Sir Alex Ferguson, yang selama lebih dari dua dekade membawa klub ini menjadi raksasa sepak bola dunia? Namun, sejak pensiunnya Ferguson pada tahun 2013, MU belum lagi menemukan manajer yang mampu membawa mereka kembali ke puncak kejayaan. Sejumlah manajer telah datang dan pergi, mulai dari David Moyes, Louis van Gaal, hingga Jose Mourinho, namun tidak ada yang berhasil memberikan kesuksesan yang bertahan lama.

Kini, di bawah Erik ten Hag, Manchester United kembali berjuang keras untuk mendapatkan konsistensi. Meskipun Ten Hag sempat membawa MU menjuarai Piala FA dan lolos ke Liga Europa, start buruk di musim 2024/2025 menimbulkan keraguan atas masa depannya di klub.

Tekanan pada Erik ten Hag

Start musim 2024/2025 menjadi mimpi buruk bagi Erik ten Hag. Dari tujuh pertandingan pertama di Liga Primer Inggris, Setan Merah hanya mampu mengamankan dua kemenangan, yang membuat mereka terperosok ke posisi 14 klasemen sementara. Ini menambah tekanan bagi Ten Hag, yang sudah berada dalam sorotan sejak akhir musim lalu.

Dengan performa yang jauh dari ekspektasi, rumor mengenai penggantian manajer kembali muncul. Selain Sebastian Hoeness, Manchester United juga dikabarkan sedang mempertimbangkan beberapa opsi lain, termasuk mantan pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, yang saat ini melatih Bayern Munich. Pemilik bersama Manchester United, INEOS, yang baru bergabung dalam kepemilikan klub, disebut-sebut tengah mengevaluasi berbagai opsi manajerial untuk menyelamatkan musim yang tampak semakin suram.

Tantangan bagi Masa Depan Manchester United

Tantangan yang dihadapi Manchester United saat ini lebih dari sekadar performa buruk di lapangan. Popularitas klub ini yang meredup, baik di mata pelatih maupun pemain top dunia, menjadi masalah yang perlu segera diatasi oleh manajemen. Jika tidak, MU mungkin akan kehilangan posisinya sebagai salah satu klub elit di Eropa.

Penolakan dari Hoeness mungkin menjadi alarm bagi manajemen klub bahwa mereka perlu segera memperbaiki arah perjalanan Manchester United. Membangun kembali reputasi klub, baik di dalam maupun di luar lapangan, membutuhkan strategi jangka panjang, termasuk memilih manajer yang tepat dan memberikan dukungan penuh kepada mereka.

Dengan potensi penggantian manajer yang semakin gencar dibicarakan, Manchester United perlu bergerak cepat untuk menemukan solusi terbaik dan membawa Setan Merah kembali ke jalur kemenangan. Apakah Erik ten Hag masih akan memimpin mereka, ataukah nama besar lain akan menggantikannya, masih menjadi tanda tanya besar di tengah penggemar dan komunitas sepak bola internasional.

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *