mediarelasi.id – Di saat semua nyaris gelap, seorang pemuda dari akademi membawa cahaya. Jacobo Ramon, nama yang mungkin belum dikenal banyak orang, kini menjadi sorotan seantero Madrid—bahkan Spanyol. Dalam debut LaLiga-nya, bek muda berusia 20 tahun itu mencetak gol dramatis di menit ke-95, menjaga Real Madrid tetap bernapas dalam perburuan gelar yang nyaris lepas dari genggaman.
Real Madrid menjamu Mallorca di Santiago Bernabéu, Kamis (15/5) dini hari WIB, dalam duel hidup-mati. Satu kegagalan saja—seri atau kalah—akan menjadi surat pengantar trofi La Liga ke markas Barcelona. Dan saat waktu menunjukkan menit ke-94, segalanya tampak telah selesai. Tapi Ramon punya naskah lain.
Madrid tertinggal lebih dulu oleh gol Martin Valjent di menit ke-10, setelah kesalahan di lini belakang membuat sang bek lawan bebas melepaskan tembakan ke pojok gawang. Sepanjang babak pertama, Madrid membombardir pertahanan Mallorca—Valverde, Modric, Mbappé, hingga Bellingham—semua mencoba, tapi tak satu pun berhasil.
Baru di babak kedua Mbappé membuka harapan, mencetak gol ke-40-nya musim ini dan membuat skor imbang 1-1. Namun, Mallorca terus menebar frustrasi, menghalau tembakan demi tembakan, termasuk peluang emas Mbappé di menit 86 yang dihadang di garis oleh Valjent.
Saat detik-detik terakhir berjalan, muncul momen bak dongeng: bola liar jatuh di kaki Ramon di dalam kotak penalti. Tanpa banyak berpikir, sang bek muda melepaskan sepakan yang menembus gawang Mallorca. 2-1. Bernabéu meledak. Ramon berlari tanpa arah, diselimuti kegembiraan dan ketidakpercayaan.
Mungkin gelar tetap akan mendarat di tangan Barcelona jika mereka menang lawan Espanyol esok hari. Tapi untuk malam ini, Real Madrid tetap berdiri. Harapan, walau tipis, masih menyala—berkat seorang anak muda yang menolak menyerah pada naskah yang sudah ditulis.