mediarelasi.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau bergerak fluktuatif dan ditutup melemah tipis sebesar 3 poin atau 0,05% ke level 7.184 pada akhir sesi pertama perdagangan, Selasa (27/5/2025). Menurut analisis dari Pilarmas Investindo Sekuritas, kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk sentimen menjelang libur panjang akhir pekan.
Pilarmas menyebutkan bahwa selain faktor domestik, dinamika pasar global turut menjadi pemicu utama pergerakan IHSG hari ini. Meski pasar tampak tidak stabil, investor asing tetap menunjukkan minat tinggi, terbukti dengan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp333,70 miliar di pasar reguler.
“Ini menunjukkan optimisme dari investor global terhadap potensi pasar saham Indonesia,” tulis Pilarmas dalam laporan riset terbarunya.
Meski begitu, mereka mencatat bahwa ketidakpastian masih menyelimuti pasar domestik, sehingga banyak pelaku pasar memilih untuk menunggu kejelasan arah dan katalis positif selanjutnya.
Di level regional, bursa saham Asia cenderung bergerak beragam. Salah satu faktor pemicunya adalah keputusan Presiden AS Donald Trump yang menunda pemberlakuan tarif 50% terhadap barang-barang impor dari Uni Eropa hingga 9 Juli mendatang.
“Langkah ini menimbulkan ketidakpastian baru dalam kebijakan perdagangan internasional,” ujar Pilarmas.
Sementara itu, dari Tiongkok, terdapat kabar positif. Data terbaru menunjukkan laba industri tumbuh 1,4% secara tahunan hingga April 2025, mencapai 2.117,02 miliar yuan. Angka ini menunjukkan perbaikan dari pertumbuhan sebelumnya sebesar 0,8% di triwulan pertama.
“Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan Tiongkok dalam mengimplementasikan kebijakan ekonomi yang mendukung stabilitas industri di tengah tekanan global,” tambah Pilarmas.
Ada pula perkembangan menarik dalam hubungan dagang Tiongkok-Uni Eropa. Kedua belah pihak dikabarkan akan mengadakan pertemuan lanjutan awal Juni 2025, bertepatan dengan forum WTO di Paris.
“Ini bisa menjadi sinyal positif menuju kerja sama dagang yang lebih erat, di tengah gelombang proteksionisme yang terus meningkat dari Amerika Serikat,” jelas laporan tersebut.
Beberapa saham yang mengalami kenaikan signifikan pada sesi I antara lain:
- Barito Renewables (BREN)
- Barito Pacific (BRPT)
- Chandra Asri (TPIA)
- Adaro Energy (ADRO)
- Dian Swastatika Sentosa (DSSA)
Sedangkan saham yang melemah cukup tajam meliputi:
- Capitalinc Investment (MTFN)
- Mitra Barito Abadi Prima (MBAP)
- PIPA, ARKA, dan BAPI
Menghadapi sesi kedua perdagangan, Pilarmas merekomendasikan saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) sebagai pilihan menarik.
“Kami menyarankan aksi beli untuk ADRO, dengan level support di 2.070 dan resistance di 2.360,” tutup Pilarmas dalam laporannya.