Hematokrit: Pentingnya Kadar Sel Darah Merah dan Kapan Perlu Diperiksa

mediarelasi.id – Hematokrit adalah ukuran persentase volume sel darah merah dalam darah, salah satu komponen penting dalam pemeriksaan kesehatan. Tes ini biasanya dilakukan sebagai bagian dari tes darah lengkap, yang membantu dokter mengevaluasi kondisi pasien secara lebih menyeluruh.
Sel darah merah memiliki peran vital dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, dan jumlah yang tidak seimbang—terlalu tinggi atau rendah—dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan, seperti anemia atau polisitemia. Oleh karena itu, kadar hematokrit yang tepat penting untuk menjaga fungsi organ tubuh tetap optimal.
Fungsi dan Pentingnya Hematokrit
Sel darah merah adalah salah satu komponen utama dalam darah, bersama dengan sel darah putih dan trombosit. Mereka mengangkut oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Kadar hematokrit yang normal menunjukkan keseimbangan yang baik dalam fungsi darah, sedangkan ketidakseimbangan dapat menunjukkan adanya gangguan kesehatan.
Pemeriksaan hematokrit dilakukan untuk melihat perbandingan sel darah merah terhadap volume total darah, atau sering disebut packed-cell volume (PCV). Hasil dari tes ini membantu dokter menegakkan diagnosis dan mengevaluasi efektivitas pengobatan, misalnya pada kasus anemia, kadar hematokrit yang rendah adalah indikasi utama.
Rentang Normal Kadar Hematokrit
Kadar hematokrit bervariasi berdasarkan usia dan jenis kelamin. Rentang normal penting untuk memantau keseimbangan jumlah sel darah merah.
Berikut ini adalah rentang kadar hematokrit normal:
- Bayi baru lahir: 55–66%
- Bayi usia 1 minggu: 47–65%
- Anak usia 1 tahun: 29–41%
- Anak usia 10 tahun: 36–40%
- Pria dewasa: 42–54%
- Wanita dewasa: 38–46%
Pemeriksaan hematokrit diperlukan ketika kadar ini berada di luar rentang normal, baik terlalu tinggi maupun terlalu rendah, karena dapat menunjukkan adanya kondisi medis yang perlu penanganan lebih lanjut.
Penyebab Kadar Hematokrit Tinggi
Kadar hematokrit yang tinggi dapat terjadi karena beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan produksi sel darah merah atau penurunan volume plasma darah. Penyebabnya meliputi:
- Penyakit Jantung: Kekurangan oksigen akibat kondisi jantung memicu tubuh memproduksi lebih banyak sel darah merah.
- Dehidrasi: Penurunan volume plasma darah menyebabkan peningkatan persentase sel darah merah.
- Kerusakan Paru-Paru: Gangguan pada paru-paru memengaruhi distribusi oksigen, memicu produksi sel darah merah berlebih.
- Sleep Apnea: Kondisi yang menurunkan kadar oksigen dalam darah ini merangsang produksi sel darah merah lebih banyak.
- Merokok: Merokok memicu peningkatan produksi sel darah merah melalui hormon erythropoietin.
- Paparan Karbon Monoksida: Racun ini menurunkan kadar plasma dan mendorong tubuh untuk memproduksi lebih banyak sel darah merah.
- Penggunaan Testosteron: Peningkatan hormon ini dapat menyebabkan produksi sel darah merah lebih banyak.
Penyebab Kadar Hematokrit Rendah
Sebaliknya, kadar hematokrit rendah, yang dikenal sebagai anemia, dapat disebabkan oleh beberapa kondisi. Beberapa penyebab umum meliputi:
- Kehilangan Darah: Kehilangan darah akibat cedera atau penyakit mengurangi jumlah sel darah merah.
- Leukemia: Penyakit ini menggantikan sel darah merah sehat dengan sel abnormal di sumsum tulang.
- Anemia Hemolitik: Sel darah merah dihancurkan lebih cepat dari yang bisa digantikan.
- Hiponatremia: Kondisi ini menyebabkan darah menjadi encer, mengurangi kadar hematokrit.
- Penyakit Ginjal: Sering menyebabkan gangguan dalam produksi sel darah merah.
- Penyakit Tiroid: Produksi hormon tiroid yang terganggu memengaruhi pembentukan sel darah merah.
- Gangguan Autoimun: Penyakit seperti lupus merusak sel darah merah, menyebabkan penurunan hematokrit.
- Efek Obat: Beberapa obat dapat menghambat produksi sel darah merah.
- Defisiensi Asam Folat atau Vitamin B12: Kekurangan nutrisi ini menyebabkan sel darah merah yang abnormal dan kurang fungsional.
Kapan Pemeriksaan Hematokrit Diperlukan?
Pemeriksaan hematokrit dilakukan dalam berbagai situasi untuk memastikan kesehatan sel darah merah, seperti:
- Gejala Anemia: Ketika seseorang mengalami kelelahan, sesak napas, atau pusing, tes hematokrit membantu dokter mendeteksi anemia.
- Pemantauan Penyakit: Bagi pasien dengan kondisi seperti penyakit ginjal atau anemia, tes ini penting untuk memantau perkembangan kondisi.
- Prosedur Medis: Sebelum dan sesudah operasi atau transfusi darah, pemeriksaan hematokrit dilakukan untuk memastikan sel darah merah dalam kondisi baik.
Responses