Hati-Hati! Indonesia Menghadapi Cuaca Buruk, Warga Diminta Waspada

mediarelasi.id – Selasa, 25 Juni 2024, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan penting kepada seluruh warga di berbagai kota besar di Indonesia. Berdasarkan informasi dari laman resmi BMKG, potensi hujan mulai dari ringan hingga lebat, yang dapat disertai kilat dan angin kencang, diprediksi akan melanda berbagai kota besar.
Kota-kota yang diperkirakan akan mengalami hujan sedang hingga lebat dengan potensi petir dan angin kencang meliputi Medan, Serang, Tanjung Selor, Mamuju, dan Ambon.
Sementara itu, kota-kota besar lainnya yang akan diguyur hujan ringan hingga sedang antara lain Tanjung Pinang, Bengkulu, Bandar Lampung, Pangkal Pinang, Bandung, Mataram, Palangkaraya, Samarinda, Manado, Gorontalo, Palu, Kendari, Ternate, dan Manokwari.
Baca juga : Inara Rusli Enggan Komentari Kasus Narkoba Virgoun, Fokus Cari Nafkah untuk 3 Anak
Beberapa kota besar hanya akan mengalami kondisi berawan, di antaranya Banda Aceh, Pekanbaru, Padang, Jambi, Palembang, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Kupang, Denpasar, Pontianak, Banjarmasin, Makassar, dan Jayapura.
Untuk wilayah DKI Jakarta, cuaca berawan tebal diperkirakan akan terjadi dari pagi hingga siang hari, dan berawan cerah pada malam hari. BMKG juga mengingatkan warga di wilayah dengan risiko kebakaran tinggi seperti sebagian kecil Sumatera, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, sebagian besar Kalimantan kecuali Kalimantan Selatan, dan Maluku bagian tenggara, untuk tidak membakar sampah atau membuang puntung rokok sembarangan.

Prakiraan tinggi gelombang laut di Indonesia umumnya berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter. BMKG juga mengimbau warga untuk waspada terhadap potensi banjir rob di pesisir Sumatera Utara, Banten, pesisir utara Jawa Tengah, pesisir Jawa Timur, dan Ambon.
Selain cuaca buruk, kualitas udara di Jakarta pada pagi ini tercatat sebagai yang terburuk di dunia. Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 07.00 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta mencapai 179, masuk dalam kategori tidak sehat.
Angka ini menunjukkan bahwa kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitif dan dapat merugikan manusia, hewan, tumbuhan, serta nilai estetika lingkungan.
Untuk kategori kualitas udara lainnya, yaitu:
- Sedang: PM2.5 sebesar 51-100, yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia atau hewan tetapi dapat memengaruhi tumbuhan sensitif dan estetika.
- Baik: PM2.5 sebesar 0-50, yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia atau hewan serta tidak memengaruhi tumbuhan atau nilai estetika.
- Sangat Tidak Sehat: PM2.5 sebesar 200-299, yang dapat merugikan kesehatan sejumlah segmen populasi.
- Berbahaya: PM2.5 sebesar 300-500, yang dapat merugikan kesehatan secara serius pada populasi umum.
Setelah Jakarta, kota dengan kualitas udara terburuk kedua adalah Kinshasa (Kongo) dengan AQI 174, diikuti oleh Lahore (Pakistan) di angka 167. Manama (Bahrain) berada di urutan keempat dengan AQI 163, diikuti oleh Delhi (India) di angka 137, dan Dubai (Uni Emirat Arab) di angka 114.
Kota lainnya dalam daftar sepuluh besar adalah Accra (Ghana) dengan AQI 103, Baghdad (Irak) di angka 102, Busan (Korea Selatan) di angka 99, dan Ulaanbaatar (Mongolia) di angka 98.
Responses