Harga Emas Terperosok, Dolar Perkasa dan Damai Dagang Jadi Biang Kerok

- Penulis Berita

Kamis, 1 Mei 2025 - 16:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Emas

Emas

mediarelasi.id — Harga emas dunia kembali melemah tajam dan jatuh ke titik terendah dalam dua pekan terakhir. Sentimen pasar yang membaik terhadap hubungan dagang internasional serta penguatan dolar Amerika Serikat (AS) menjadi dua faktor utama yang menekan pamor emas sebagai aset lindung nilai.

Di pasar spot, harga emas anjlok 2,32% ke posisi US$ 3.235,55 per troy ons pada Kamis siang (1/5/2025) pukul 14.40 WIB, menurut data perdagangan terkini.

Ketegangan geopolitik yang sempat menjadi bahan bakar penguatan harga emas kini mulai mereda. Pernyataan terbaru dari Presiden AS Donald Trump soal potensi kesepakatan dagang dengan India, Jepang, dan Korea Selatan memberi sinyal positif ke pasar global, memicu gelombang optimisme dan menarik arus modal menjauh dari aset safe haven.

Baca Juga:  Tarif 32 Persen dari AS: 5 Kebijakan Indonesia yang Jadi Biang Kerok

“Pelemahan emas hari ini dipicu oleh meredanya kekhawatiran perang dagang, tapi jangan salah, kondisi pasar masih rentan terhadap gejolak baru,” ujar Ilya Spivak, Kepala Global Makro di Tastylive, dikutip dari Reuters.

Emas biasanya bersinar saat dunia diliputi ketidakpastian dan suku bunga rendah.

Namun dalam situasi saat ini, logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil itu kehilangan daya tariknya seiring ekspektasi pelonggaran risiko global dan potensi pengetatan kebijakan moneter di masa depan.

Meski begitu, Spivak memperkirakan peluang rebound tetap ada.

“Jika The Fed kembali melunak dalam kebijakannya, emas bisa bangkit. Tapi untuk saat ini, pasar masih dalam fase penyesuaian pasca-panik di bulan April.”

Baca Juga:  Musim Berakhir Lebih Cepat untuk Gabriel, Arsenal Makin Terpukul oleh Badai Cedera

Pada bulan lalu, harga emas sempat mencetak rekor karena tingginya kekhawatiran global dan prospek suku bunga rendah. Namun situasi berbalik ketika perekonomian AS mencatat kontraksi pertama dalam tiga tahun, dipicu lonjakan impor menjelang kenaikan tarif baru dari pemerintahan Trump.

Pasar kini mulai memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed, apabila perlambatan ekonomi semakin nyata di kuartal mendatang.

Di dalam negeri, tren pelemahan global turut menyeret harga emas ritel. Harga emas batangan Antam hari ini merosot Rp 33.000 menjadi Rp 1,932 juta per gram, jauh dari puncak tertingginya Rp 2,039 juta per gram yang tercapai pada 22 April lalu.

Berita Terkait

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru
Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan
Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel
Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea
Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad
Kerusuhan di Los Angeles, Wali Kota Terapkan Jam Malam Akibat Protes Kebijakan Imigrasi Trump
Hamas Ragukan Seriusnya Ajakan Gencatan Senjata Israel dan AS
PBB di Ambang Perombakan Besar: Pemangkasan Anggaran, Ribuan Pegawai Terancam
Berita ini 1 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 13:20 WIB

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru

Senin, 16 Juni 2025 - 13:00 WIB

Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan

Senin, 16 Juni 2025 - 12:49 WIB

Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:16 WIB

Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea

Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:16 WIB

Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad

Berita Terbaru

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Teknologi dan Sains

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Kamis, 26 Jun 2025 - 13:47 WIB