Hamas Tolak Tawaran Israel, Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Kian Buntu

mediarelasi.id – Upaya mencapai gencatan senjata di Gaza kembali menemui jalan buntu setelah Hamas menolak proposal terbaru Israel. Dua pejabat Hamas mengonfirmasi penolakan ini kepada AFP pada Rabu (2/4/2025).
“Hamas tidak akan menindaklanjuti tawaran terbaru Israel yang disampaikan melalui mediator,” ujar salah satu pejabat yang enggan disebutkan namanya, seperti dikutip AFP, Kamis (3/4).
Pejabat tersebut menuduh Israel sengaja “menghalangi inisiatif Mesir dan Qatar serta mencoba menggagalkan kesepakatan apa pun.”
Mediasi di Persimpangan Jalan
Seorang pejabat Hamas lainnya menegaskan kembali sikap kelompoknya, meminta mediator internasional untuk “memaksa Israel agar menghormati usulan yang telah diajukan.”
Setelah dua bulan gencatan senjata yang berakhir tanpa perpanjangan, Israel melanjutkan operasi militernya di Gaza pada 18 Maret. Israel beralasan bahwa tekanan militer adalah satu-satunya cara untuk memaksa Hamas membebaskan sekitar 60 sandera yang masih mereka tahan, baik dalam kondisi hidup maupun meninggal.
Saat ini, Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat terus berupaya menjembatani negosiasi baru demi mencapai kesepakatan gencatan senjata serta pembebasan sandera Israel yang tersisa.
Pertukaran Tawanan dalam Perundingan
Sebelumnya, pada Sabtu (29/3), seorang pejabat senior Hamas mengklaim bahwa kelompoknya telah menyetujui proposal gencatan senjata baru. Namun, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa Israel telah mengajukan tawaran tandingan, meskipun rincian kesepakatan masih dirahasiakan.
Menurut salah satu sumber Hamas, proposal yang diajukan oleh Mesir dan Qatar mencakup gencatan senjata selama 50 hari. Dalam periode itu, Hamas akan membebaskan lima tentara Israel—termasuk satu yang berkewarganegaraan AS—sebagai imbalan atas pembebasan 250 tahanan Palestina, termasuk 150 yang menjalani hukuman seumur hidup.
Selain itu, Israel juga diharapkan membebaskan 2.000 warga Palestina yang telah ditangkap sejak konflik pecah pada 7 Oktober 2023. Proposal yang diterima Hamas pada Sabtu (29/3) juga mencakup penarikan pasukan Israel dari beberapa wilayah di Gaza serta peningkatan distribusi bantuan kemanusiaan.
Sejarah Gencatan Senjata yang Rapuh
Sebelumnya, tahap pertama gencatan senjata pada 19 Januari telah menghasilkan pemulangan 33 sandera Israel, delapan di antaranya dalam kondisi tewas. Sebagai imbalannya, sekitar 1.800 tahanan Palestina dibebaskan.
Hingga saat ini, dari total 251 sandera yang diculik dalam serangan Hamas pada 7 Oktober, 58 orang masih berada di Gaza. Tentara Israel mengklaim bahwa 34 di antaranya telah tewas.
Dengan posisi kedua belah pihak yang tetap bertahan pada pendiriannya, negosiasi gencatan senjata tampaknya masih jauh dari kata sepakat.
Responses