Guterres Serukan Penahanan Diri India-Pakistan di Tengah Ketegangan Memuncak

- Penulis Berita

Rabu, 7 Mei 2025 - 11:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Guterres

Guterres

mediarelasi.id Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres, menyampaikan keprihatinan mendalam atas meningkatnya eskalasi militer antara India dan Pakistan, dua negara bertetangga yang sama-sama memiliki persenjataan nuklir.

Dalam pernyataan resmi yang disampaikan juru bicaranya pada Selasa (6/5), Guterres meminta kedua belah pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi.

“Sekretaris Jenderal sangat prihatin terhadap operasi militer yang dilakukan India di sepanjang Garis Kontrol dan perbatasan internasional,” ujar juru bicara tersebut, dikutip Reuters. “Beliau menyerukan agar India dan Pakistan menunjukkan pengendalian diri maksimal. Dunia tidak mampu menghadapi risiko konfrontasi bersenjata antara dua negara ini.”

Baca Juga:  Penyebaran Kasus Human Metapneumovirus (HMPV) Meningkat di China, Gejalanya Serupa dengan COVID-19?

Ketegangan meningkat sejak Rabu dini hari (7/5) setelah serangan udara India dilaporkan menewaskan delapan orang di wilayah Pakistan. Militer Pakistan merespons dengan menembak jatuh tiga jet tempur India, memperparah konflik yang oleh banyak pengamat disebut sebagai yang terburuk dalam dua dekade terakhir.

Insiden ini dipicu oleh serangan berdarah terhadap wisatawan di wilayah Kashmir India pada April lalu, yang menewaskan sejumlah warga asing. India menuding kelompok militan yang didukung Pakistan berada di balik serangan itu. Namun, Pakistan membantah keterlibatan apa pun dan menyerukan penyelidikan internasional yang independen.

Baca Juga:  Indra Singawinata Terpilih Kembali sebagai Sekjen Asian Productivity Organization (APO) untuk Periode 2025-2028

Pemerintah India mengklaim serangan militernya menyasar basis kelompok radikal yang bertanggung jawab atas pembantaian tersebut. Sebaliknya, Pakistan menuding India menyerang wilayah sipil dan membunuh warga tak berdosa.

Konflik terbaru ini menambah daftar panjang ketegangan historis antara kedua negara sejak mereka merdeka dari Inggris pada 1947, khususnya terkait sengketa wilayah Kashmir.

Berita Terkait

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru
Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan
Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel
Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea
Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad
Kerusuhan di Los Angeles, Wali Kota Terapkan Jam Malam Akibat Protes Kebijakan Imigrasi Trump
Hamas Ragukan Seriusnya Ajakan Gencatan Senjata Israel dan AS
PBB di Ambang Perombakan Besar: Pemangkasan Anggaran, Ribuan Pegawai Terancam
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 13:20 WIB

Veteran AS Lebih Rentan Masuk Penjara, Terapi Kuda Jadi Harapan Baru

Senin, 16 Juni 2025 - 13:00 WIB

Perjalanan Spektakuler Melintasi 50 Terowongan dan 77 Jembatan di Taiwan

Senin, 16 Juni 2025 - 12:49 WIB

Iran Desak Negara-Negara Islam Bersatu Hadapi Agresi Israel

Minggu, 15 Juni 2025 - 12:16 WIB

Israel Gempur Teheran, Iran Balas dengan Serangan Rudal ke Galilea

Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:16 WIB

Modi Tinjau Langsung Lokasi Jatuhnya Air India AI‑171 di Ahmedabad

Berita Terbaru

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Teknologi dan Sains

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Kamis, 26 Jun 2025 - 13:47 WIB