Golkar Nilai Gestur Prabowo ke Megawati Cerminkan Jiwa Negarawan

- Penulis Berita

Selasa, 8 April 2025 - 14:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Golkar Nilai Gestur Prabowo ke Megawati Cerminkan Jiwa Negarawan

Golkar Nilai Gestur Prabowo ke Megawati Cerminkan Jiwa Negarawan

mediarelasi.id, Jakarta – Langkah Presiden terpilih Prabowo Subianto yang mendatangi langsung kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mendapat apresiasi dari Partai Golkar. Bagi partai berlambang pohon beringin ini, pertemuan tersebut menjadi simbol dari etika politik yang mengedepankan kerendahan hati dan rekonsiliasi nasional.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji, menyebut bahwa kunjungan itu tidak hanya membawa pesan simbolis, tetapi juga menunjukkan sikap kenegarawanan Prabowo dalam menjalin komunikasi politik pascapemilu.

“Dalam dinamika politik, silaturahmi seperti ini sangat penting. Ini bukan sekadar pertemuan dua tokoh, tapi juga pertanda bahwa Presiden terpilih menempatkan persatuan nasional di atas segalanya,” ujar Sarmuji kepada wartawan, Selasa (8/4/2025).

Ia menilai, keputusan Prabowo untuk berkunjung ke kediaman Megawati di tengah kesibukan sebagai Presiden terpilih menunjukkan rasa hormat terhadap pemimpin senior, terlepas dari perbedaan pilihan politik.

“Secara protokoler, biasanya tokoh dengan posisi tertinggi yang dikunjungi. Tapi Pak Prabowo justru mendatangi Bu Mega. Itu menunjukkan sikap rendah hati, sekaligus penghargaan terhadap sosok yang lebih senior dan pernah menjabat sebagai Presiden,” tambahnya.

Sinyal Positif untuk Persatuan Nasional

Golkar memandang pertemuan itu sebagai langkah penting dalam mempererat kembali jejaring politik nasional, yang sempat mengeras akibat polarisasi selama masa kampanye. Dalam konteks ini, silaturahmi politik tidak sekadar basa-basi, tetapi menjadi bagian dari upaya menciptakan stabilitas nasional.

Baca Juga:  Prabowo Subianto Bentuk Kabinet Merah Putih, Solusi Kompleksitas Indonesia atau Beban Birokrasi?

Sarmuji menambahkan, meski memiliki perbedaan pandangan dalam beberapa isu, antara Prabowo dan Megawati terdapat benang merah yang sama: kepentingan bangsa dan negara.

“Setiap perbedaan pandangan bisa dijembatani jika tujuan akhirnya adalah kemajuan Indonesia. Tantangan global saat ini, termasuk dampak perang dagang dan ketegangan geopolitik, menuntut konsolidasi energi politik dalam negeri,” ujarnya.

Peluang Koalisi? Golkar Serahkan ke Presiden

Mengenai kemungkinan PDI Perjuangan akan bergabung dalam barisan pemerintahan Prabowo mendatang, Golkar menyatakan sikap terbuka dan menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Presiden.

“Golkar akan mengikuti arahan Presiden. Masuk atau tidaknya PDIP ke dalam kabinet adalah hak prerogatif beliau. Kami percaya pada penilaian dan pertimbangan Presiden dalam merancang koalisi yang efektif,” kata Sarmuji.

Menurutnya, berada di dalam atau di luar pemerintahan sama-sama memiliki kontribusi strategis bagi pembangunan nasional, selama tujuannya selaras dengan kepentingan rakyat.

Baca Juga:  Red Sparks Vs. Pink Spiders: Misi Balas Dendam Megawati di Final Liga Voli Korea 2025

Peran Strategis di Balik Layar

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Media Online (IMO) Indonesia, Yakub F Ismail, menyoroti peran penting Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, dalam menjembatani komunikasi antara Prabowo dan Megawati.

Menurut Yakub, Dasco memainkan peran diplomasi informal yang krusial dalam membangun ruang dialog antara dua figur sentral politik nasional tersebut.

“Meski tidak selalu tampil di depan publik, peran Pak Dasco dalam mencairkan ketegangan dan membangun jembatan komunikasi tidak bisa diabaikan,” ujar Yakub, seperti dikutip dari Antara.

Ia menambahkan, harapan publik kini bergantung pada kesediaan para pemimpin untuk menyatukan visi dan strategi pembangunan jangka panjang. Dengan begitu, energi bangsa yang sempat tercerai-berai dapat dikonsolidasikan kembali demi kepentingan bersama.

“Bangsa ini butuh titik temu, bukan titik pecah. Pertemuan Prabowo dan Megawati bisa menjadi pijakan awal untuk menyatukan kembali arah dan semangat membangun Indonesia,” pungkas Yakub.

Berita Terkait

Wapres Tak Akan Permanen Berkantor di Papua, Tapi Bisa Lakukan Kunjungan Kerja
Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa
Raja Juli Antoni Ingin Standar Keamanan Pendakian Gunung Diperketat
Sufmi Dasco, Sosok Tenang di Balik Banyak Solusi Politik
Gibran Blusukan ke Blitar, Ziarah ke Makam Bung Karno Jadi Awal Kunjungan
Lestari Moerdijat: Cagar Budaya Berperan Strategis Bangun Jati Diri dan Kebangsaan
Dinamika Politik Kabinet Prabowo: Antara Loyalitas Koalisi dan Dorongan Reformasi
Rieke Diah Pitaloka Puji Pembatalan Izin Tambang di Raja Ampat dan Tegaskan Pentingnya Perlindungan Pulau Kecil
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 11:45 WIB

Wapres Tak Akan Permanen Berkantor di Papua, Tapi Bisa Lakukan Kunjungan Kerja

Jumat, 4 Juli 2025 - 10:19 WIB

Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:40 WIB

Raja Juli Antoni Ingin Standar Keamanan Pendakian Gunung Diperketat

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:40 WIB

Sufmi Dasco, Sosok Tenang di Balik Banyak Solusi Politik

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:34 WIB

Gibran Blusukan ke Blitar, Ziarah ke Makam Bung Karno Jadi Awal Kunjungan

Berita Terbaru