Gletser Dunia Terancam Lenyap Meski Pemanasan Global Berbalik

- Penulis Berita

Rabu, 21 Mei 2025 - 10:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gletser

Gletser

mediarelasi.idSebuah studi terbaru dari kolaborasi ilmuwan internasional yang dipimpin oleh University of Bristol (Inggris) dan University of Innsbruck (Austria) menyimpulkan bahwa gletser dunia berada di ambang kehilangan permanen, bahkan jika suhu bumi berhasil diturunkan kembali ke target 1,5°C. Temuan ini dirilis dalam jurnal Nature Climate Change dan dikutip oleh ScienceDaily pada Selasa (20/5/2025).

Menurut Dr. Fabien Maussion, peneliti dari University of Bristol, dampak pemanasan sementara terhadap gletser bersifat jangka panjang dan tidak dapat sepenuhnya dibalikkan. “Gletser yang terdampak akan terus mencair, memicu kenaikan permukaan laut dan mengancam pasokan air untuk jutaan orang di dunia,” ujarnya.

Penelitian ini menggunakan skenario climate overshoot, yaitu ketika suhu bumi sempat meningkat hingga 3°C sebelum kembali stabil. Hasil simulasi menunjukkan bahwa skenario ini dapat memperparah pencairan gletser hingga 16% lebih besar dibandingkan jika ambang 1,5°C tidak pernah terlampaui.

Baca Juga:  Coinbase Cetak Sejarah, Jadi Perusahaan Kripto Pertama Tembus Indeks S&P 500

“Sekalipun kita hanya melampaui 1,5°C untuk waktu singkat, dampaknya terhadap gletser bersifat permanen dan dapat berlangsung hingga berabad-abad,” tambah Fabien.

Dr. Lilian Schuster dari University of Innsbruck, penulis utama studi ini, menjelaskan bahwa pemulihan gletser setelah kondisi overshoot sangat lambat. “Gletser besar di kawasan kutub kemungkinan membutuhkan waktu ribuan tahun untuk pulih,” katanya. Sementara itu, gletser-gletser kecil baru menunjukkan tanda-tanda pemulihan paling cepat sekitar tahun 2500, jauh di luar masa hidup generasi saat ini.

Baca Juga:  Wuling Air ev Ramaikan Pertunjukan Musikal Lutung Kasarung, Kolaborasi Unik Teknologi dan Budaya

Lebih dari sekadar kehilangan massa es, studi ini juga menyoroti risiko terjadinya trough water, yakni kondisi ketika gletser yang sedang tumbuh kembali mulai menyimpan air dalam bentuk es, sehingga debit air ke wilayah hilir berkurang drastis. Fenomena ini diperkirakan akan terjadi di sekitar 50% daerah aliran sungai yang dikaji setelah tahun 2100.

Para peneliti menekankan bahwa penundaan dalam pengurangan emisi karbon dapat membawa konsekuensi permanen. Studi ini merupakan bagian dari proyek PROVIDE, yang didanai oleh Uni Eropa untuk mengeksplorasi strategi pencegahan terhadap perubahan iklim yang tak dapat diubah.

Berita Terkait

Sunway Medical Centre Perluas Layanan untuk Pasien Indonesia dengan Kantor Penghubung di Jakarta
Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN
Disiksa Berjam-jam! Begini Ketatnya Uji Ketahanan iPhone di Lab Apple
Dukung Industri Baterai dan Kendaraan Listrik, SPSL Perkuat Layanan Logistik Terintegrasi
Menkomdigi Tegaskan Pentingnya Ruang Siber dalam Menjaga Kedaulatan Bangsa
Suzuki Perkenalkan Fronx, SUV Ringkas Hybrid dengan Fitur Keamanan Lengkap
Sprint Asia Dorong Loyalitas Pelanggan yang Berkelanjutan di Loyalty Summit 2025
Kenapa Banyak Pesawat Berwarna Putih? Ini 5 Alasan Utamanya
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 14:04 WIB

Sunway Medical Centre Perluas Layanan untuk Pasien Indonesia dengan Kantor Penghubung di Jakarta

Kamis, 26 Juni 2025 - 13:47 WIB

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Senin, 16 Juni 2025 - 13:08 WIB

Disiksa Berjam-jam! Begini Ketatnya Uji Ketahanan iPhone di Lab Apple

Sabtu, 14 Juni 2025 - 17:45 WIB

Dukung Industri Baterai dan Kendaraan Listrik, SPSL Perkuat Layanan Logistik Terintegrasi

Jumat, 30 Mei 2025 - 08:31 WIB

Menkomdigi Tegaskan Pentingnya Ruang Siber dalam Menjaga Kedaulatan Bangsa

Berita Terbaru

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Teknologi dan Sains

Bolu Meranti Tekan Biaya Energi hingga 50% Berkat Gas Bumi PGN

Kamis, 26 Jun 2025 - 13:47 WIB