mediarelasi.id – Surat Berharga Negara (SBN) diprediksi menjadi instrumen investasi favorit bagi Generasi Z (Gen Z) dan Milenial pada tahun 2025. Dengan kondisi ekonomi global yang fluktuatif, minat terhadap investasi berisiko rendah hingga menengah diperkirakan terus meningkat.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Oktober 2024, jumlah investor pasar modal bertambah 16,81% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan 55,07% di antaranya berusia di bawah 30 tahun. Tren ini mencerminkan antusiasme kaum muda untuk terjun ke dunia investasi.
SBN: Aman, Stabil, dan Kompetitif
Perencana keuangan Andy Nugroho menyebutkan bahwa Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) menawarkan daya tarik besar karena tingkat keamanannya. Instrumen ini menjadi solusi ideal di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global.
“Produk seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Sukuk Ritel menghadirkan risiko rendah namun tetap kompetitif, dengan imbal hasil yang melampaui bunga deposito,” ungkap Andy.
Sementara itu, perencana keuangan Mike Rini Sutikno menekankan pentingnya instrumen investasi berorientasi Environmental, Social, Governance (ESG). Obligasi bertema ESG dinilai selaras dengan nilai-nilai generasi muda yang semakin peduli terhadap keberlanjutan.
“SBN ritel seperti sukuk dengan pembayaran kupon bulanan menarik bagi investor muda. ESG bonds juga bisa jadi pilihan menarik untuk mereka yang peduli pada isu keberlanjutan,” jelas Mike.
Alternatif: Reksadana Pasar Uang
Selain SBN, Reksadana Pasar Uang (RDPU) juga menjadi opsi investasi stabil untuk pemula. Mike menyebut instrumen ini cocok bagi anak muda yang ingin berinvestasi tanpa menghadapi risiko tinggi. “Ketika pasar bergejolak, RDPU memiliki kinerja yang lebih stabil dibandingkan reksadana lainnya,” tambahnya.
Mengenal Surat Berharga Negara
SBN adalah instrumen keuangan yang diterbitkan pemerintah untuk mendanai berbagai kebijakan dan program. Terdiri dari dua jenis utama:
- Surat Utang Negara (SUN): Instrumen konvensional dengan jaminan pembayaran pokok dan bunga oleh negara.
- Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk: Diterbitkan berdasarkan prinsip syariah.
Untuk investor individu, tersedia SBN ritel seperti:
- Savings Bond Ritel (SBR)
- Sukuk Tabungan (ST)
- Sukuk Ritel (SR)
- Obligasi Negara Ritel (ORI)
Tenor dan Keunggulan:
- Sukuk Tabungan: Mulai dari Rp 1 juta, dengan tenor 2-4 tahun. Tidak dapat diperdagangkan.
- Sukuk Ritel (SR): Mulai dari Rp 1 juta, dengan tenor 3-5 tahun. Bisa diperdagangkan di pasar sekunder domestik.
Mengapa SBN?
Dengan risiko rendah, imbal hasil kompetitif, dan kemudahan akses, SBN menjadi instrumen yang ideal bagi Gen Z untuk membangun portofolio investasi jangka panjang. Kombinasi keamanan, stabilitas, dan keberlanjutan menjadikannya pilihan cerdas di tengah tantangan ekonomi global.