Gempa M6,3 Guncang Ekuador: 32 Terluka, Lebih dari 800 Bangunan Rusak, Pemadaman Listrik Meluas

Ekuador

mediarelasi.idGempa bumi berkekuatan magnitudo 6,3 mengguncang wilayah pesisir Ekuador pada Jumat (26/4/2025) pagi waktu setempat, menyebabkan 32 orang terluka dan kerusakan signifikan terhadap infrastruktur serta hunian warga. Guncangan juga mengakibatkan pemadaman listrik dan layanan telekomunikasi di sejumlah wilayah, termasuk kota pelabuhan Esmeraldas.

Badan tanggap darurat Ekuador melaporkan sebanyak 179 rumah hancur total dan 716 lainnya mengalami kerusakan. Selain itu, empat fasilitas kesehatan dan 18 sekolah dilaporkan terdampak. Kerusakan juga terjadi pada dua ruas jalan dan satu jembatan, sementara bagian dari fasad sebuah bangunan militer dilaporkan runtuh.

Gempa terasa hingga ke ibu kota Quito, dan tercatat berdampak di 10 dari 24 provinsi, di antaranya Manabi, Los Rios, Guayas, dan Pichincha.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat pusat gempa berada di lepas pantai pada kedalaman 35 kilometer. Lembaga Geofisika Ekuador menjelaskan bahwa aktivitas ini dipicu oleh pergerakan lempeng Nazca dan Amerika Selatan, yang berkonvergensi dengan kecepatan sekitar 5,6 sentimeter per tahun—merupakan penyebab utama gempa-gempa besar di negara tersebut.

Tidak terdapat peringatan tsunami terkait gempa ini, menurut otoritas setempat.

Perusahaan energi milik negara, Petroecuador, menyatakan bahwa operasional kilang minyak Esmeraldas dan jaringan pipa Trans-Ekuador sempat dihentikan sementara sebagai langkah pengamanan. Kilang tersebut diketahui memproduksi 111.000 barel minyak per hari, sedangkan pipa Trans-Ekuador mengangkut sekitar 360.000 barel per hari.

Presiden Ekuador, Daniel Noboa, menyampaikan bahwa tim kementerian telah dikerahkan ke lokasi terdampak untuk mempercepat pembangunan tempat penampungan serta distribusi bantuan. Pernyataan resmi disampaikan melalui media sosial pemerintah.

Pemadaman listrik dilaporkan memengaruhi sekitar 80 persen rumah di kawasan terdampak. Di beberapa titik, warga terlihat memeriksa kondisi bangunan mereka dan berjalan di antara puing-puing.

Insiden ini terjadi satu pekan setelah peringatan gempa dahsyat tahun 2016 yang melanda wilayah Manabi dan Esmeraldas, dengan magnitudo 7,8 yang mengakibatkan 673 kematian dan ribuan korban luka.

Hingga kini, tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan di wilayah perbatasan Kolombia.

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *