Gelombang Badai Debu dan Cuaca Ekstrem Landa Timur Tengah

mediarelasi.id – Tiga negara di Timur Tengah—Arab Saudi, Kuwait, dan Yordania—menghadapi fenomena badai debu besar yang mengakibatkan gangguan infrastruktur, pembatalan perjalanan, serta pelaksanaan evakuasi massal di beberapa wilayah.
Mengacu pada laporan Gulf News, Selasa (6/5/2025), otoritas di ketiga negara telah mengaktifkan peringatan level tertinggi. Ketidakstabilan atmosfer diprediksi berlanjut dalam beberapa hari ke depan.
Di Arab Saudi, Provinsi Al Qassim menjadi lokasi munculnya formasi “dinding debu” akibat downdraft kuat dari awan kumulonimbus, menurut penjelasan ahli meteorologi Abdullah Al Misnad. Fenomena tersebut menyebabkan langit berubah warna menjadi oranye dan jarak pandang menurun drastis, dengan kecepatan angin tercatat mencapai 100 km/jam serta ketinggian debu mendekati 2.000 meter.
Lima wilayah, termasuk Riyadh dan Provinsi Timur, kini berada dalam pengawasan otoritas cuaca setempat. Masyarakat diimbau untuk membatasi mobilitas, terutama di area jalan terbuka.
Di Kuwait, angin kuat dan konsentrasi debu tinggi menghambat aktivitas penerbangan serta operasional pelabuhan. Dua penerbangan dari Mesir dialihkan ke Bandara Dammam. Pelabuhan Shuwaikh dan Shuaiba menghentikan sementara seluruh kegiatan demi keselamatan operasional.
Negara ini sedang berada dalam periode Sarayat—fase peralihan iklim yang ditandai perubahan atmosferik mendadak. Citra satelit menunjukkan peningkatan aktivitas awan dengan potensi hujan ringan hingga pertengahan pekan.
Pemerintah mengeluarkan imbauan lalu lintas untuk memperlambat atau menghentikan kendaraan jika visibilitas terganggu total.
Sementara itu, di Yordania, kondisi ekstrem meliputi badai debu, hujan deras, dan petir melanda berbagai wilayah. Di kawasan arkeologi Petra, lebih dari 1.700 pengunjung dievakuasi setelah aliran banjir merendam sebagian besar area. Penjualan tiket dihentikan sejak tengah hari dan tempat-tempat utama seperti Al Khazneh dan Siq dikosongkan.
Tim penyelamat masih melakukan pencarian di lokasi lain termasuk wilayah Tafileh dan Al Hasa, menyusul laporan individu yang belum ditemukan.
Responses