Erick Thohir: Pembatalan Proyek Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta Demi Efisiensi Rp 14 Triliun

- Penulis Berita

Rabu, 1 Januari 2025 - 19:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Erick Thohir: Pembatalan Proyek Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta Demi Efisiensi Rp 14 Triliun

Erick Thohir: Pembatalan Proyek Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta Demi Efisiensi Rp 14 Triliun

mediarelasi.id Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap alasan di balik keputusan pembatalan proyek megah Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta yang sebelumnya direncanakan menelan anggaran sebesar Rp 14 triliun. Erick menyatakan bahwa proyek tersebut belum menjadi kebutuhan mendesak dan lebih baik dialihkan pada pengembangan terminal yang sudah ada.

“Kalau belum diperlukan, untuk apa kita memaksakan? Kita harus bijak dengan anggaran. Ini soal efisiensi—kenapa harus habiskan Rp 14 triliun jika ada cara lain yang lebih hemat?” ujarnya dalam kunjungan kerja di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (1/1/2025).

Sebagai alternatif, Erick menekankan pentingnya optimalisasi Terminal 1, 2, dan 3 yang saat ini beroperasi. Rencana ini disebutkan dapat dilakukan hanya dengan biaya sekitar Rp 1 triliun, jauh lebih rendah dibanding membangun terminal baru. Salah satu fokus utamanya adalah transformasi Terminal 2F menjadi terminal khusus untuk penerbangan umrah.

Baca Juga:  Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa

“Dengan Rp 1 triliun, kita bisa meningkatkan layanan dan penampilan seluruh terminal. Ini efisiensi yang luar biasa, dan saya mengapresiasi tim InJourney yang telah mendukung langkah ini,” tambah Erick.

Menurut Erick, langkah tersebut tidak hanya menekan biaya, tetapi juga meningkatkan pelayanan penumpang tanpa menambah beban anggaran negara. Ia juga menyoroti pentingnya evaluasi ketat terhadap proyek-proyek di perusahaan BUMN, memastikan setiap pengeluaran mendatangkan manfaat maksimal bagi masyarakat dan negara.

Baca Juga:  Vasektomi Syarat Bansos? Cak Imin: Negara Tak Boleh Main Aturan Sendiri

“Semua proyek di BUMN harus melalui proses review yang ketat. Kalau tidak efisien, ya tidak perlu dilanjutkan. Ini prinsip dasar dalam membangun bisnis yang sehat,” tegasnya.

Dengan keputusan ini, Erick berharap pengembangan bandara lebih fokus pada kebutuhan nyata saat ini, sekaligus mencerminkan komitmen pemerintah untuk menerapkan prinsip efisiensi tanpa mengorbankan kualitas layanan.

Berita Terkait

Sri Mulyani Terima Dana Pensiun dari Taspen, Berapa Jumlahnya?
Soal Dualisme di Tubuh PPP, Ini Respons Kementerian Hukum
PPPA Ingatkan Pentingnya Higienitas dan Inovasi Daerah dalam Pelaksanaan Program MBG
Wapres Tak Akan Permanen Berkantor di Papua, Tapi Bisa Lakukan Kunjungan Kerja
Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa
Raja Juli Antoni Ingin Standar Keamanan Pendakian Gunung Diperketat
Sufmi Dasco, Sosok Tenang di Balik Banyak Solusi Politik
Gibran Blusukan ke Blitar, Ziarah ke Makam Bung Karno Jadi Awal Kunjungan
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 15:50 WIB

Sri Mulyani Terima Dana Pensiun dari Taspen, Berapa Jumlahnya?

Rabu, 1 Oktober 2025 - 15:46 WIB

Soal Dualisme di Tubuh PPP, Ini Respons Kementerian Hukum

Minggu, 28 September 2025 - 13:48 WIB

PPPA Ingatkan Pentingnya Higienitas dan Inovasi Daerah dalam Pelaksanaan Program MBG

Kamis, 10 Juli 2025 - 11:45 WIB

Wapres Tak Akan Permanen Berkantor di Papua, Tapi Bisa Lakukan Kunjungan Kerja

Jumat, 4 Juli 2025 - 10:19 WIB

Tom Lembong di Persimpangan Hukum: Dari Kabinet ke Kursi Terdakwa

Berita Terbaru

Politik

Soal Dualisme di Tubuh PPP, Ini Respons Kementerian Hukum

Rabu, 1 Okt 2025 - 15:46 WIB