mediarelasi.id — Elon Musk mengakhiri kiprahnya di dunia politik nasional dengan mengundurkan diri dari jabatan penasihat Presiden AS. Pendiri Tesla dan SpaceX itu menyatakan mundur setelah kecewa terhadap arah kebijakan anggaran pemerintahan Donald Trump.
Selama menjabat sebagai kepala lembaga efisiensi pemerintah DOGE, Musk berhasil memangkas belanja negara dan merampingkan struktur birokrasi. Namun, tekanan publik dan berbagai kontroversi membuat langkahnya tidak mulus.
“Orang-orang membakar Tesla. Untuk apa? Itu benar-benar keterlaluan,” keluh Musk, menanggapi aksi protes terhadap kebijakan pemangkasan anggaran yang berdampak pada bisnisnya. Ia juga menghadapi tantangan teknis di SpaceX, termasuk kegagalan uji coba roket Starship.
Musk, yang dikenal sebagai pendukung setia Trump, kini memilih untuk kembali fokus membangun perusahaannya. “Saya pikir saya sudah cukup berkontribusi di bidang politik,” ujarnya kepada The Washington Post.
Langkah mundur ini mendapat tanggapan beragam. Senator Ron Johnson menyebut keputusan Musk sebagai langkah realistis, sementara Ketua DPR Mike Johnson tetap mengapresiasi kontribusi sang inovator dalam reformasi fiskal.
Meski mundur dari posisi pemerintahan, warisan Musk dalam efisiensi anggaran diperkirakan masih akan mewarnai kebijakan AS di masa depan.