mediarelasi.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,87 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada triwulan I 2025. Jika dibandingkan dengan triwulan IV 2024, pertumbuhan tersebut mengalami kontraksi sebesar 0,98 persen.
Capaian pertumbuhan ini juga tercatat lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu triwulan I 2024 yang mencapai 5,11 persen.
Berdasarkan data BPS, produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) pada triwulan I 2025 mencapai Rp5.665,9 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 tercatat sebesar Rp3.264,5 triliun.
Pertumbuhan ekonomi pada periode ini ditopang oleh sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan sebesar 10,52 persen. Selain itu, industri makanan dan minuman serta sektor transportasi menunjukkan peningkatan aktivitas, bertepatan dengan periode Ramadan dan Idulfitri.
Dari sisi pengeluaran, kontribusi terbesar berasal dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,89 persen, diikuti oleh ekspor sebesar 6,78 persen, yang sebagian besar berasal dari peningkatan ekspor nonmigas dan jasa, termasuk sektor pariwisata. Investasi tumbuh 2,12 persen, sementara konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar 1,38 persen, setelah sebelumnya mencatat belanja tinggi terkait penyelenggaraan pemilu.
Rincian pertumbuhan komponen pengeluaran triwulan I 2025:
- Konsumsi rumah tangga: 2,61 persen
- Ekspor: 0,83 persen
- Investasi (PMTB): 0,65 persen
- Konsumsi pemerintah: -1,38 persen
BPS juga menyebutkan bahwa perlambatan pada investasi berkaitan dengan dinamika ketidakpastian global yang memengaruhi aliran modal dan keputusan investasi domestik.
