mediarelasi.id – Ribuan suporter Valencia menggelar aksi protes menuntut pemilik klub, Peter Lim, sebelum laga LaLiga musim 2024/2025 antara Valencia melawan Las Palmas di Stadion Mestalla pada Selasa (22/10/2024) dini hari WIB. Demonstrasi ini dipicu oleh nasib dua suporter klub yang ditahan di Singapura, negara asal Lim.
Menurut laporan dari ESPN, dua suporter bernama Dani Cuesta dan istrinya, Mireia Saez, ditahan di Singapura tiga minggu lalu. Cuesta melakukan aksi protes terhadap Lim di negara tersebut, yang kemudian diunggah ke platform X (sebelumnya Twitter). Cuesta dan istrinya ditangkap karena melakukan aksi tanpa izin di depan bangunan yang diyakini sebagai tempat tinggal Lim.
BBC melaporkan bahwa Cuesta merencanakan protes tersebut saat dirinya dan Saez berada di Singapura. Namun, mereka ditangkap oleh polisi Singapura karena tidak memiliki izin demonstrasi, yang merupakan persyaratan ketat di negara itu.
Singapura memiliki aturan yang mengatur demonstrasi publik, di mana hanya Speakers’ Corner yang diperbolehkan sebagai tempat protes resmi, dan izin polisi wajib dimiliki untuk melakukan aksi di tempat lain.
Menurut The Guardian, pihak kepolisian Singapura merilis pernyataan terkait penahanan Cuesta dan istrinya. Berdasarkan Pasal 16 Ayat 2 Undang-Undang Ketertiban Umum Singapura tahun 2009, paspor kedua warga Spanyol ini ditahan, dan investigasi masih berlanjut.
“Polisi mengonfirmasi bahwa seorang pria Spanyol berusia 34 tahun dan perempuan Spanyol berusia 30 tahun ditahan terkait dugaan pelanggaran aturan perkumpulan umum. Paspor mereka telah disita selama proses investigasi,” demikian pernyataan polisi.
Protes Cuesta ini mencerminkan kekesalan yang meluas di kalangan suporter Valencia terhadap Peter Lim, yang dianggap gagal dalam mengelola klub sejak mengambil alih pada 2014.
Di bawah kepemimpinannya, performa Valencia merosot drastis, dari klub yang kerap bersaing di puncak kompetisi domestik dan Eropa, kini hanya berada di papan tengah LaLiga.
Salah satu keputusan kontroversial Lim adalah penunjukan Gary Neville, mantan pemain Manchester United yang merupakan teman dekat Lim, sebagai pelatih pada 2015. Neville, yang tidak memiliki pengalaman melatih, gagal membawa performa tim membaik dan dipecat hanya empat bulan kemudian.
Keputusan-keputusan seperti ini terus memicu ketidakpuasan para penggemar yang merasa Lim lebih mengutamakan hubungan pribadi daripada kepentingan klub.