Dana Indonesiana 2025 Resmi Bergulir, Ini 5 Fokus Utamanya

mediarelasi.id – Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan meluncurkan Dana Indonesiana 2025 pada Senin (5/5/2025), dengan alokasi anggaran senilai Rp465 miliar. Dana ini bersumber dari Dana Abadi Kebudayaan yang dikelola bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), bertujuan memperkuat keberlangsungan sektor kebudayaan di Indonesia.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyampaikan bahwa pendanaan ini dirancang untuk menjangkau komunitas budaya yang rentan, termasuk kelompok tradisi yang berada di wilayah terpencil. “Tanpa intervensi kebijakan dan dukungan dana, sejumlah praktik budaya terancam terpinggirkan bahkan punah,” ujarnya dalam peluncuran resmi yang disiarkan melalui kanal YouTube Indonesiana TV.
Berikut adalah lima poin utama manfaat dan arah kebijakan Dana Indonesiana 2025:
1. Penguatan Fondasi Budaya Nasional
Dana Indonesiana mendukung aktivitas pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan budaya lokal yang mencakup seni, pengetahuan tradisional, bahasa daerah, hingga nilai-nilai adab yang membentuk identitas bangsa.
2. Perwujudan Komitmen Negara terhadap Kebudayaan
Program ini mencerminkan keterlibatan langsung pemerintah dalam menjamin keberlanjutan sektor budaya, melalui pendanaan yang berjangka panjang dan dirancang lintas tahun fiskal.
3. Sistem Penyaluran yang Transparan dan Inklusif
Dana disalurkan melalui mekanisme terbuka yang memungkinkan partisipasi pelaku budaya dari berbagai latar belakang dan wilayah. Seleksi dilakukan secara objektif dengan skema fasilitasi dan pendampingan.
4. Prioritas Daerah Terluar, Tertinggal, dan Terdepan (3T)
Tahun ini, distribusi dana diprioritaskan ke wilayah 3T sebagai upaya memperkecil kesenjangan akses terhadap dukungan kebudayaan. Ekosistem budaya di daerah-daerah tersebut menjadi target penguatan utama.
5. Sinergi Lintas Kementerian
Kementerian Kebudayaan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dalam menjangkau program-program budaya di tingkat internasional. Kementerian bertindak sebagai regulator sekaligus pengelola proses seleksi dan pelaksanaan.
Menteri Fadli Zon menambahkan, jumlah penerima manfaat tahun ini ditargetkan meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya, seiring perluasan jangkauan dan efisiensi tata kelola dana.
Responses